Zulkifli Hasan: PAN Tolak Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu 2024

10 Jan 2023 : 10.36 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Zulkifli Hasan: PAN Tolak Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu 2024

PIKIRAN RAKYAT – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, secara tegas menyatakan bahwa partainya menolak wacana penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilihan Umum 2024.

Menurut Zulkifli Hasan, sistem pemilu terbuka yang telah diterapkan pada tahun 2009, 2014, dan 2019 dinilai berjalan dengan baik.

"PAN menolak keras wacana pemilu sistem proporsional tertutup karena telah diuji Mahkamah Konstitusi pada tahun 2008. Sistem pemilu terbuka sesuai putusan MK tersebut telah dilaksanakan pada pemilu tahun 2009, 2014, dan 2019 berjalan dengan baik,” katanya, dikutip pada Senin, 9 Januari 2023.

Pernyataan tersebut juga disampaikan oleh Zulkifli Hasan saat hadir dalam pertemuan dengan tujuh pimpinan partai politik lainnya di Jakarta pada Minggu, 8 Januari 2023, kemarin.

Baca Juga: Menghijaunya Gurun Tandus di Arab Saudi dan Hadits tentang Datangnya Hari Kiamat

Lebih lanjut, Zulkifli Hasan pun mengatakan bahwa jika sistem proporsional tertutup diterapkan pada Pemilu 2024, maka hal tersebut merupakan suatu bentuk kemunduran dalam menyelenggarakan pesta demokrasi.

"Demokrasi kita sudah lima kali pemilu, mestinya semakin hari semakin membaik, bukan mundur lagi dan tahapan-tahapan pemilu sudah berjalan,” ucapnya.

Diketahui, penolakan PAN soal wacana pemilu dengan sistem proporsional tertutup tersebut juga senada dengan sikap tujuh partai politik lainnya, yaitu Partai Golkar, PKB, Partai Demokrat, PPP, Partai NasDem, PKS, dan Gerindra.

Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli Hasan pun berterima kasih kepada Partai Golkar yang inisiatif untuk menggelar pertemuan untuk delapan pimpinan partai politik tersebut.

Baca Juga: Lula da Silva Dilantik Jadi Presiden Brasil, Ratusan Pendukung Jair Bolsonaro Ngamuk

"Alhamdulillah, delapan partai setuju dengan sistem pemilu terbuka dan menolak sistem tertutup,” tuturnya.

Sebagai informasi, sejumlah petinggi partai politik lainnya yang turut hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara.

Lantas, apa kelebihan dan kekurangan sistem proporsional tertutup dalam pemilu? Berikut penjelasan yang telah dirangkum oleh Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

- Kelebihan: memperkuat partai politik melalui kaderisasi, kader yang potensial memiliki kesempatan lebih luas, dan menekan potensi politik uang.

Baca Juga: Lula da Silva Dilantik Jadi Presiden Brasil, Ratusan Pendukung Jair Bolsonaro Ngamuk

- Kekurangan: mengurangi intensitas interaksi kader partai dengan pemilih, dan kurang sesuai untuk partai kecil yang belum banyak dikenal.

Sedangkan, berikut ini kelebihan dan kekurangan dari sistem proporsional terbuka dalam pemilu;

- Kelebihan: Intensitas interaksi pemilih dan kader politik lebih banyak, pemilih dapat memilih langsung kader pilihannya, dan membuka ruang bagi partai baru.

- Kekurangan: Melemahkan partai politik karena mengedepankan figur, kader kurang fokus sosialisasi visi partai, partai berpotensi mencalonkan kader untuk mesin pengumpul suara dan persaingan antar kader dalam internal partai pun meningkat.***

Sentimen: negatif (94.1%)