Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Duduki Gedung Kongres hingga Istana, Biden hingga Macron Kecam Aksi Massa Pendukung Bolsonaro di Brasil
Okezone.com Jenis Media: Nasional
BRASIL - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam serangan yang dilakukan oleh para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro di Brasil pada Minggu (8/1/2023) waktu setempat.
Biden menyebut aksi itu "keterlaluan." Berbagai kecaman serupa juga mengalir dari seluruh dunia terhadap aksi massa yang menerobos masuk ke dalam gedung-gedung pemerintah di Brasilia.
Dia mengeluarkan kecaman satu kata itu kepada seorang wartawan sebelum dirinya mencuit untuk menegaskan dukungannya kepada pemimpin baru Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.
Biden mencuit di sosmed setelah para perusuh, yang merupakan pendukung Bolsonaro, menerobos gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan di Brasilia untuk memprotes hilangnya kekuasaan petahana yang berhaluan kanan ekstrem itu. Demikian dilansir dari VoA.
"Saya mengutuk serangan terhadap demokrasi dan terhadap transfer kekuasaan secara damai di Brazil. Lembaga-lembaga demokrasi Brazil mendapat dukungan penuh dari kami, dan kehendak rakyat Brazil tidak boleh diremehkan. Saya berharap dapat terus bekerja sama dengan @LulaOficial," tulis Biden.
Hal tersebut sebagai dukungan untuk Lula setelah aksi yang mengejutkan terjadi di ibu kota Brazil, Presiden Argentina Alberto Fernandez juga mengecam "upaya kudeta" yang dilakukan oleh para pendukung Bolsonaro.
Selain dia, para pemimpin negara-negara di Amerika Selatan seperti Chili, Kolombia, dan Venezuela juga menyesalkan aksi massa tersebut.
Baca Juga: Kids Life’s Adventure Park Suguhkan Edukasi Literasi Digital lewat Keseruan Tanpa Batas
Follow Berita Okezone di Google News
Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuit dukungannya untuk Lula, tokoh berhaluan kiri yang diangkat sebagai presiden baru Brazil pada minggu yang lalu.
"Kehendak rakyat Brasil dan lembaga-lembaga demokrasi harus dihormati!" cuit Macron.
Tokoh Partai Demokrat AS dalam komite hubungan luar negeri Senat AS mencatat bahwa penyerbuan di Brasilia itu terjadi hampir dua tahun setelah para pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol AS untuk membatalkan hasil pemilu 2020 di mana aksi tersebut menewaskan lima orang.
Sentimen: positif (79.9%)