Zulhas mengatakan bahwa selama ini Indonesia sudah menerapkan sistem proporsional terbuka dan menurutnya sudah ideal untuk diterapkan.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kader PDIP dan sejumlah orang lainnya mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar Pemilu 2024 diberlakukan dengan cara proporsional tertutup  seperti Pemilu 1995.

Namun wacana itu ditolak keras oleh sejumlah partai politik, termasuk PAN

"PAN menolak keras wacana pemilu sistem proporsional tertutup karena telah diuji Mahkamah Konstitusi pada tahun 2008," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (Zulhas) seperti dilansir Antara, Senin (9/1/2023).

Wacana Sistem Proporsional Tertutup, ForkID: Tanggung Jawab Parpol untuk Pendidikan Politik

Zulhas mengatakan bahwa selama ini Indonesia sudah menerapkan sistem proporsional terbuka dan menurutnya sudah ideal untuk diterapkan.

"Sistem pemilu terbuka sesuai putusan MK tersebut telah dilaksanakan pada pemilu tahun 2009, 2014, dan 2019 berjalan dengan baik," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menilai sistem proporsional tertutup merupakan langkah kemunduran dalam pesta demokrasi.

"Demokrasi kita sudah lima kali pemilu, mestinya semakin hari semakin membaik, bukan mundur lagi dan tahapan-tahapan pemilu sudah berjalan," ucap dia.

Diketahui, delapan partai yang menolak wacana sistem proporsional tertutup yaitu PAN, Partai Golkar, PKB, Demokrat, PPP, NasDem, PKS dan Gerindra.

Kedelapan partai tersebut telah menggelar pertemuan yang manyatakan sikap menolak wacana sistem proporsional tertutup. Pertemuan di gelar di Jakarta pada Minggu (8/1/2023).

"Alhamdulillah, delapan partai setuju dengan sistem pemilu terbuka dan menolak sistem tertutup," pungkas Zulhas.