Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung
Nekat Berkemah saat Marapi Erupsi, BKSDA Sumbar Paksa Pendaki Turun
Medcom.id
Jenis Media: News

Bukittinggi: Tim Penyapu yang terdiri atas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Barat , Basarnas dan pemuda di sekitar Gunung Marapi, memaksa turun para pendaki yang masih berkemah di gunung api mengalami erupsi itu sejak Sabtu, 7 Januari 2023.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono menyebut sudah ada 30 orang pendaki yang turun dari Gunung Marapi. Paksaan untuk turun gunung dilakukan sebagai antisipasi dan mengurangi risiko ancaman erupsi Gunung Marapi.
"Tim memaksa pendaki lainnya yang masih bersikeras menetap di Gunung Marapi, hingga pagi ini sudah terdata 30 orang yang turun dan empat lainnya dalam perjalanan ke bawah," kata Ardi, Minggu, 8 Januari 2023.
-?
-
-
-
-
Ia mengatakan, sejak malam setelah kejadian erupsi, Tim Penyapu sengaja naik ke atas Gunung Marapi mencari dan memaksa pendaki yang masih berkemah untuk segera turun.
"Saat ini Tim Penyapu sudah di atas, jumlah petugas yang standby di pos 10 dari Basarnas dan lima dari BKSDA," katanya.
Ardi menyebut ada 40 orang pendaki yang terdaftar naik ke Gunung Marapi sebelum letusan terjadi, namun ia tidak bisa memastikan akan adanya kemungkinan pendaki ilegal yang berada di Marapi.
"Yang kami hitung tentunya pendaki yang resmi naik dan mendaftar, untuk yang ilegal kami belum bisa mendata," jelasnya.
Gunung Marapi mengalami erupsi pada Sabtu, 7 Januari 2022, sejak pukul 06.11 WIB, warga di sekitar gunung aktif ini telah diminta waspada dan seluruh aktivitas pendakian dilarang untuk sementara waktu.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada, Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi masih merekam erupsi dengan skala kecil hingga saat ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
(MEL)
Sentimen: negatif (99.8%)