Sentimen
Negatif (98%)
7 Jan 2023 : 03.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang, Gunung, Bintaro

Puluhan Hektare Sawah di Kresek Terendam Banjir, Pemkab Tangerang Hitung Kerugian

7 Jan 2023 : 03.40 Views 3

Merdeka.com Merdeka.com Jenis Media: Nasional

Puluhan Hektare Sawah di Kresek Terendam Banjir, Pemkab Tangerang Hitung Kerugian

Merdeka.com - Banjir melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Jayanti, Gunung Kaler dan Kresek, Kabupaten Tangerang, sejak Sabtu (30/12). Bukan hanya permukiman, puluhan hektare sawah rusak akibat bencana ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika memaparkan, pihaknya telah melakukan pemantauan daerah persawahan yang terendam banjir akibat luapan Sungai Cidurian. Dia memperkirakan masih ada area persawahan lain yang juga terendam banjir di luar wilayah Jayanti dan Kresek.

"Area yang terendam ini imbas dari banjir yang melanda wilayah Kresek dan Jayanti, ini yang menyebabkan beberapa area persawahan milik petani di daerah tersebut terendam banjir. Banjir di (Jayanti dan Kresek) itu data sementara, kemungkinan masih ada beberapa Kecamatan yang terkena banjir dan masih dalam pemantauan," ungkap Asep, Jumat (7/1/2023).

Berdasarkan laporan dari Penyuluh Pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), terdapat 4 wilayah desa dari 2 kecamatan yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Cidurian. Areal pertanian yang rusak di Kecamatan Kresek berada di Desa Koper seluas 5 Ha, Desa Pasir Ampo 8 Ha, sedangkan di Kecamatan Jayanti areal pertanian yang terendam ada di Desa Cikande 5 Ha dan Desa Pasir Gintung 7 Ha.

Hasil pencatatan petugas penyuluh dan POPT, usia pertanaman padi yang terendam banjir di wilayah Kresek umur 7- 20 HST dan wilayah Jayanti umur 25 - 35 HST.


"Data sementara hasil monitoring petugas kami di lapangan jumlah persawahan yang terendam banjir ada 24 Ha di wilayah Kresek dan Jayanti, laporan yang kami terima kemarin," jelas Asep.

2 dari 2 halaman

Dari luasan area persawahan yang terendam itu, Asep belum dapat memastikan total kerugian yang diderita para petani.

"Belum dapat dianalisa secra keseluruhan terkait kerugiannya, ada penghitungan secara teknis berdasarkan musim tanam," jelas dia.

Sementara, dinas teknis terkait saat ini hanya melakukan pencatatan dan monitoring area persawahan yang terendam banjir. Mereka melakukan analisa dan menghitung jumlah sawah yang terendam banjir.

"Kedua, melakukan analisa jumlah kerugian terhadap lahan sawah yang masuk dalam kategori fuso yang diderita petani kelompok tani sehingga dapat diketahui berapa banyak yang akan diberi batuan benih dalam membantu petani meringankan kerugiannya. Ketiga, pascabanjir akan dilakukan permintaan bantuan bibit atau benih padi ke pemerintah provinsi atau pusat sesuai dengan jumlah luasan lahan sawah yang terkena fuso sesuai dengan hasil analisa. Petugas kami baik penyuluh pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan akan selalu pantau kondisi terkini," jelas dia.

Sementara berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, banjir masih merendam perkampungan penduduk, jalan desa dan persawahan di wilayah Kresek, Jayanti dan Gunung Kaler. [yan]

Baca juga:
Ratusan Rumah Warga di Tangerang Kebanjiran
Tangerang Raya Masuk Puncak Musim Hujan, Ratusan Titik Genangan Terdeteksi
Tol BSD Banjir, Lalu Lintas dari Jakarta Dialihkan ke Bintaro
Banjir Rendam Tol Bintaro Arah Serpong Imbas Hujan Deras di Tangsel
Setelah 4 Hari Ditutup karena Banjir, Akses Tol Bitung Bisa Dilalui Kembali
Ratusan Korban Banjir di Kabupaten Tangerang Bertahan di Posko Pengungsian

Sentimen: negatif (98.8%)