Sentimen
Tokoh Terkait
CEK FAKTA: Surya Paloh Batal Usung Anies Nyapres karena Merasa Dibohongi, Benarkah?
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Beredar kabar Ketua Umum Partai Nasional Demokrat atau NasDem batal mendukung bakal capresnya Anies Baswedan, yang beberapa saat lalu dideklarasikan.
Klaim tersebut menyatakan bahwa alasan Surya Paloh jegal Anies untuk menjadi capres adalah karena merasa dibohongi.
Informasi tersebut diunggah dan disebarkan oleh kanal YouTube bernama 'UJUNG TOMBAK' pada 19 Desember 2022.
Begini narasi yang dituliskan dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: 'Kalau Mau Pisah Baik-baik' Hubungan Prabowo dan Sandiaga Uno Merenggang Gara-gara PPP?
"BERITA TERBARU HARI INI ~ KEPUTUSAN MUTLAK PALOH JEGAL ANIES NYAPRES" tulis judul unggahan.
"MERASA DIBOHONGI SURYA PALOH BATALKAN USUNG ANIES NYAPRES" tulis keterangan dalam thumbnail video.
Lalu benarkah klaim tersebut?
CEK FAKTA: Surya Paloh Batal Usung Anies Nyapres karena Merasa Dibohongi, Benarkah? (YouTube/UJUNG TOMBAK)PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Surya Paloh batal usung Anies Baswedan nyapres adalah salah.
Baca Juga: Isu Reshuffle Makin Kencang, NasDem: Partai Pengusung Jokowi Juga Punya Hak
Faktanya, isi video membahas mengenai pandangan Refly Harun selaku pakar hukum tata negara.
Dalam pembahasan itu, Refly Harun berbicara mengenai upaya penjegalan Anies di Pilpres 2024 mendatang.
Setidaknya ada lima skenario yang bisa dilakukan untuk kiat menggagalkan Anies nyapres.
Narator tersebut membacakan artikel dari Fajar.co.id yang diunggah pada 17 Desember 2022 dengan judul "Anies Baswedan Dipastikan Gagal Nyapres, Jika ...".
Hingga saat ini, tidak ada pemberitaan resmi dari Surya Paloh maupun NasDem mengenai klaim tersebut. Anies sendiri diketahui masih menjadi bakal calon presiden dari NasDem.
Selain itu, judul dan isi unggahan video tak saling berkaitan. Adapun foto thumbnail video merupakan hasil suntingan atau editan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar soal Surya Paloh batalkan dukungan Anies untuk nyapres adalah keliru.
Informasi yang telah tersebar tersebut masuk dalam kategori hoaks.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].
Sentimen: netral (97%)