Dinilai Bikin Malu, Dewan Minta Kasi Trantib Medan Perjuangan Disanksi
Sumutpos.co Jenis Media: News
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meskipun disebut telah berdamai, namun perbuatan Kasib Trantib Medan Perjuangan, Saud Samosir yang ‘main tangan’ kepada warga dinilai telah mencoreng dan membuat malu Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Pasalnya, apa yang dilakukan oleh Saud Samosir adalah hal yang sama sekali tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang pelayan masyarakat, meskipun Saud melakukan perbuatannya itu saat menjalankan tugasnya dalam menegakkan peraturan daerah yang berlaku di Kota Medan.
“Apa yang dilakukan oknum Kasi Trantib Medan Perjuangan itu adalah hal yang memalukan, hal yang tidak pantas untuk dijadikan teladan dan tidak mencerminkan sikap sebagai pelayan masyarakat,” ucap Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution ST kepada Sumut Pos, Senin (9/1/2022).
Dikatakan politisi Partai Gerindra itu, apa yang dilakukan Saud Samosir sama sekali tidak sejalan dengan instruksi Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang meminta seluruh ASN pada setiap perangkat di lingkungan Pemko Medan untuk bersikap humanis kepada masyarakat, termasuk dalam menjalankan tugasnya.
“Peraturan memang harus ditegakkan, sebab kami di DPRD Medan membuat peraturan memang untuk ditegakkan dan dijalankan. Memang harus tegas, tetapi caranya tetap harus humanis. Pemerintah itu harus bisa mengayomi dan memberi teladan kepada masyarakat. Sayangnya, sikap yang ditunjukkan oknum Kasi Trantib Medan Perjuangan itu sangat tidak patut untuk dijadikan teladan,” ujarnya.
Untuk itu, Dedy meminta kepada Pemko Medan, baik Camat Medan Perjuangan maupun Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk memberikan sanksi tegas kepada Saud Samosir.
“Bukan berarti sudah berdamai lalu yang bersangkutan tidak diberi sanksi apapun. Sebaliknya, justru dia harus diberi sanksi tegas. Bila perlu inspektorat segera panggil dan periksa yang bersangkutan, oknum seperti itu tidak layak jadi pelayan masyarakat,” katanya.
Dilanjutkan Anggota Komisi IV DPRD Medan itu, tindakan tegas itu harus dilakukan sebagai bukti keberadaan pemerintah terhadap warganya yang mendapatkan perlakuan yang tidak pantas. Selain itu, tindakan tegas itu juga akan memberi efek jera kepada pelaku dan sekaligus sebagai pembelajaran kepada pelayan masyarakat lainnya agar tidak melakukan hal yang sama.
“Kita sesalkan apa yang dilakukan kasi trantib itu. Sebab seharusnya sebagai kasi trantib, dia harus menjaga ketertiban, bukan malah sebaliknya, yaitumelakukan tindak kekerasan. Setiap masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat, dan mereka (pemerintah) harus menjadi teladan untuk itu,” tutupnya.
Dikonfirmasi Sumut Pos terkait sanksi apa yang akan diberikan kepada Saud Samosir, Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Medan, Sutan Tolang Lubis belum dapat memastikannya. Ia hanya mengatakan, akan menanyakan hal ini kepada Camat Medan Perjuangan.
“Nanti akan kami tanyakan kepada atasannya langsung, yaitu Camat Medan Perjuangan terkait situasi tersebut,” jawabnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, Kasi Trantib Kecamatan Medan Perjuangan, Saud Samosir viral di media sosial karena ‘main tangan’ kepada warganya. S Samosir pun membuat malu Wali Kota Medan, Bobby Nasution karena rekaman aksinya itu tersebar di jejaring media sosial.
Berdasarkan rekaman video yang diperoleh, Sabtu (7/1), tampak Saud Samosir menampar handphone warga yang tengah memvideokan dirinya saat ditanya soal pembangunan drainase di Jalan Prof HM Yamin, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan.
Di dalam video itu, warga juga menyampaikan pesan kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang ingin melakukan pengecoran di depan rumahnya. Namun, Saud Samosir tidak memberikan kesempatan untuk melakukan pengecoran.
“Pak Bobby, ini kita punya niat mau ngecor, tapi kita tidak dikasih kesempatan untuk ngecor. Pak lurah sama Camat Medan Perjuangan ada di sini,” ucap wanita di video tersebut.
Karena divideokan, Saud Samosir tampak tidak terima, ia justru main tangan dengan menghempaskan HP milik warga tersebut hingga terjatuh dan membuat perdebatan semakin sengit.
“Jangan main tangan, bapak jangan main tangan diluan,” teriak wanita itu.
Atas sikap Saud Samosir yang membuat malu itu, Camat Medan Perjuangan, Zul Ahyudi Solin enggan berkomentar. Namun ia memastikan, bahwa perselisihan yang terjadi antara seorang warga Jalan Prof. H.M. Yamin Kelurahan Sei Kera Hilir II, bernama Diana, dengan Kasi Trantib Kecamatan Medan Perjuangan, Saud Samosir telah berakhir dengan damai.
Zul Ahyudi menjelaskan, dihadapannya dan Lurah Sei Kera Hilir II, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Kepala Lingkungan XI, Saud dan Diana telah saling meminta maaf dan mengakhiri konflik diantara mereka pada Sabtu (7/1) malam.
Ia menerangkan bahwa ketegangan antara Diana dan Saud ini terjadi pada Sabtu (7/1) pagi. Waktu itu, Saud bersama pihak Kelurahan Sei Kera Hilir II melaksanakan tugas pembersihan batu-batu puing bangunan yang dibuang Diana di bahu Jalan Prof. H.M. Yamin, S.H.
Sebelumnya, pihak Kelurahan mengklaim telah meminta kepada Diana, baik secara lisan maupun tulisan untuk mengangkat atau membersihkan batu puing bangunan di bahu jalan depan rumahnya tersebut.
Namun seminggu setelah pemberitahuan tersebut, puing-puing batu bangunan itu masih tampak di bahu jalan. Diana beralasan, batu puing bangunan itu akan dirapikan dan disemen setelah benar-benar padat, namun pihak kelurahan tetap menjalankan pembersihan.
Diana sempat tidak terima dan merekam pembersihan bahu jalan yang dilakukan pihak Kelurahan. Saat itu, terjadi ketegangan antara Saud yang ikut bertugas dalam pembersihan tersebut. Diana pun mengunggah rekaman tersebut ke media sosial dan menjadi perhatian warganet.
Malam harinya, pihak Kecamatan Medan Perjuangan dipimpin Camat Zul Ahyudi Solin melakukan mediasi. Dalam kesempatan itu, Zul Ahyudi Solin juga meminta maaf atas terjadinya peristiwa ini.
(map/azw)
Sentimen: negatif (100%)