Sentimen
Positif (99%)
8 Jan 2023 : 13.09
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Kab/Kota: Penggilingan

Tokoh Terkait

Anak Buah Jokowi Minta Beras Miskin Disalurkan Lewat Bulog

8 Jan 2023 : 20.09 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Anak Buah Jokowi Minta Beras Miskin Disalurkan Lewat Bulog
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta program beras miskin (raskin) dan beras sejahtera (rastra) kembali diaktifkan. Dan disalurkan oleh Perum Bulog. Dengan begitu, kata Arief, ada keseimbangan penyerapan dan pengeluaran beras stok Bulog. Seperti diketahui, saat ini penyaluran bantuan pangan raskin dan rastra kini dilakukan dalam bentuk nontunai. Setelah sebelumnya disalurkan dalam bentuk beras fisik kepada keluarga penerima manfaat.

-

-

Pada Februari 2017, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Bantuan pangan Non Tunai (BPNT. Sejak saat itu, penyaluran raskin dan rastra dalam bentuk beras fisik terus dikurangi hingga akhirnya nol dan sepenuhnya beralih ke BPNT. Akibatnya, Bulog yang sebelumnya harus menguasai 2,5-3 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP), kini tinggal sekitar 1,5 juta ton. Bahkan, tahun ini hanya dipatok 1,2 juta ton. "Memang seharusnya program pemerintah itu link dan dikerjakan Bulog," kata Arief kepada Food Agri Insight CNBC Indonesia, Kamis (24/11/2022). "Seperti raskin agar diaktifkan kembali. Kalau dilepas ke apsar, nggak fair buat Bulog. Karena mesti seimbang penyerapan dan pengeluaran sehingga terjadi keseimbangan di hulu dan hilir. Bulog melakukan stabilisasi di hulu demi kesejahteraan petani, dan di hilir Bulog menjaga agar tidak terjadi inflasi tinggi," tambah Arief. Ketua Umum Persatuan Penggilingan padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan hal senada. Dia menambahkan, meski ada BPNT, seharusnya memang disalurkan lewat satu pintu, yaitu Bulog. "Dengan begitu tidak mengganggu harga di lapangan karena banyak broker baru. Broker baru menambah mata rantai jadi panjang," kata Sutarto yang juga mantan Dirut Bulog. "Mata rantai makin panjang, kualitas tidak standar, harga jadi tidak standar. Bahkan memicu kenaikan harga. Kalau BPNT disalurkan lewat Bulog, harga dan kualitasnya standar," tambah dia. Dengan begitu, jelasnya, Bulog memiliki kepastian dalam menyusun rencana kerja. "Kalau sekarang kan diperintahkan yang penting Bulog beli 1 juta ton misalnya. Tapi nggak pasti mau dikemanakan itu 1 juta ton beras?," kata Sutarto. "Penyaluran bisa dengan 2 cara. Meski BPNT, Bulog masih bisa menyalurkan langsung beras fisik ke penerima manfaat. Atau, penerima manfaat membeli beras di outlet-outlet milik Bulog atau yang bekerja sama dengan Bulog. Yang jelas, beras dalam BPNT itu harus beras Bulog," pungkas Sutarto. [-] - Daftar Bansos yang Siap Ditambah Jokowi Tahun Ini, Apa Saja? (dce/dce)

Sentimen: positif (99.9%)