Sentimen
Negatif (94%)
8 Jan 2023 : 10.30
Informasi Tambahan

Kasus: pencurian

Kehilangan Helm, Influencer TikTok Keluhkan Buruknya Pengelolaan Keamanan TIM

8 Jan 2023 : 10.30 Views 19

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Kehilangan Helm, Influencer TikTok Keluhkan Buruknya Pengelolaan Keamanan TIM

Jakarta: Pemengaruh atau influencer TikTok bernama Riqman mengeluhkan buruknya pengelolaan keamanan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Ia mengaku kehilangan helm dan mengadukannya ke pengelola, tapi tak mendapat kejelasan.
 
Ia mengunggah keluhannya di akun TikTok @riqmann pada Jumat, 6 Januari 2023. Kejadian kehilangan helm tersebut terjadi pada 18 Desember 2022. Ia yang memarkirkan sepeda motornya di area parkir gedung Teater Besar TIM kaget karena saat hendak pulang tak mandapati helmnya di atas motor.
 
Setelah mengadukan kepada penjaga parkir, ia mengaku diberitahu pengelola kalau kasus pencurian helm di TIM bukan yang pertama. Masalah kehilangan helm kerap terjadi, khususnya saat ada kegiatan tertentu di area TIM.

-?

- - - -
"Akhirnya saya diberi solusi dengan dipinjami helm oleh karyawan di sana supaya bisa pulang. Tapi menurut saya ini bukan solusi. Harus ada perbaikan manajemen," tutur Riqman.
 
Ia sempat meminta berdialog dengan manajemen. Tapi, ia menyebut manajemen seolah lepas tanggung jawab dengan mengatakan sudah ada spanduk di area parkir yang menyatakan kehilangan barang pribadi di area parkir bukan tanggung jawab pengelola. Nyatanya, kata dia, saat kehilangan helm, tidak ada satu pun spanduk yang terpasang di area parkir.
 
"Saya pun meminta berdialog dengan pengelola. Saya sempat mengancam akan membuat postingan di media sosial apabila tidak ditanggapi. Akhirnya mereka baru mau berdiskusi setelah (ancaman) itu. Wah, saya jadi tahu mungkin kalau yang mengadu bukan siapa-siapa sepertinya tidak akan ditanggapi," tuturnya dalam video tersebut.
 
Ia juga baru mengetahui bahwa ada dua manajemen parkir yang ada di area TIM. Keduanya, anak usaha PT Jakarta Propertindo yang mengelola sebagian besar area parkir di TIM dan Unit Pengelola Pusat Kebudayaan (PPK) TIM yang berada di bawah Dinas Kebudayaan DKI Jakarta yang mengelola parkir hanya di gedung Teater Besar. 
 
Riqman akhirnya bertemu kedua manajemen untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, kata dia, kedua manajemen tersebut saling lempar tanggung jawab. Tak ada solusi yang diberikan oleh pengelola hingga saat ini.
 
"Jangan parkir di TIM. Pikir-pikir lagi kalau mau parkir di sana. Karena ternyata bukan cuma parkir saja yang tidak aman. Tapi area-area lainnya di TIM, seperti perpustakaan itu juga tidak aman. Dan jadi pelajaran juga kalau kita kehilangan barang berharga harus effort lebihlah untuk usaha menjaga keamanannya," ungkap dia.
 

(AGA)

Sentimen: negatif (94.1%)