Pemungutan suara pada Jumat (30/12) mendorong ICJ yang berbasis di Den Haag untuk bersuara perihal aneksasi Israel terhadap wilayah Tepi Barat.

Ada 87 anggota yang memilih menyetujui permintaan tersebut. Israel bersama Amerika Serikat, dan 24 anggota lainnya memberikan suara menentang. Sementara 53 abstain.

Putusan ICJ bersifat mengikat, meski tidak memiliki kekuatan untuk menegakkannya. Tetapi ICJ dikenal sebagai Pengadilan Dunia, pengadilan tertinggi PBB yang menangani perselisihan antarnegara.

"Waktunya telah tiba bagi Israel untuk menjadi negara yang tunduk pada hukum dan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang terus berlanjut terhadap rakyat kami," ujar jurubicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh.

Di Twitter, pejabat senior Palestina Hussein al-Sheikh menyebut pemungutan suara itu mencerminkan kemenangan diplomasi Palestina.

Dimuat Reuters, pemungutan suara ini terjadi sehari setelah Benjamin Netanyahu kembali memimpin Israel sebagai Perdana Menteri. Netanyahu sendiri telah menyatakan komitmennya untuk memperluas pemukiman Yahudi di Tepi Barat.