Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bantul
Baru Saja Rampung Diperbaiki, Jalan Di Srikeminut Ambles Lagi, Ada Apa?
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, BANTUL — Jalan sepanjang 50 meter di Desa Wisata Srikeminut, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri ambles hingga 1,5 meter.
Padahal, jalan tersebut baru saja selesai diperbaiki dan akan diserahterimakan dari kontraktor pembangunan ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul.
Sub Pengelola Desa Wisata Srikeminut, Alip, mengatakan pada 2017 jalan tersebut sempat terputus akibat longsor ketika banjir melanda Srikeminut.
“Akhirnya, waktu itu, kami dipinjami rel dari [PG] Madukismo agar bisa mengakses jalan. Lalu, ada juga bantuan karung dan [tanah] uruk terus warga gotong royong mengisi karung dengan batu untuk digunakan sebagai landasan jalan,” kata Alip, Sabtu (31/12/2022).
BACA JUGA: Sudah Dua Bulan Jalan ke Srikeminut Rusak, Kapan Perbaikan?
Alip menambahkan, di titik tersebut memang sering longsor tetapi tidak sampai menimbulkan tanah ambles seperti yang kini terjadi. Dia juga menegaskan bahwa jalan tersebut tidak mengalami masalah atau tidak ambles sebelum dipancang.
“Sebelum dipancang, jalan itu malah tidak ambles seperti itu. Tapi setelah dipancang dan dirapi-rapikan itu langsung ambles padahal belum diserahterimakan ke dinas terkait,” katanya.
Proses ambles jalan tersebut terjadi dalam beberapa tahapan. Pertama kali, jalan tersebut mengalami keretakan di beberapa bagian. Setelah itu terjadi penurunan muka jalan mulai dari 10 sentimeter, 50 sentimeter, hingga sekarang 1,5 meter.
Menurut dia, hal itu tidak dipengaruhi hujan lantaran intensitas hujan turun justru rendah. Selain itu, di utara jalan tersebut terdapat sebuah sawah yang justru tidak ikut ambles. Dengan demikian titik ambles hanya terjadi di jalan sepanjang 50 meter yang telah dipancang. “Nah, titik yang tidak dipancang itu justru tidak ambles. Padahal sebelumnya tidak ada ambles-ambles gitu,” ucapnya.
Pancang tersebut, kata Alip, terbuat dari beton dengan lebar satu meter dan ketinggian 12 meter. Pancang tersebut dimasukkan ke dalam tanah di samping jalan hingga delapan meter sehingga sisa empat meter di atas permukaan tanah.
Setelah kejadian ambles tersebut, pancang yang semula berdiri tegak berubah posisi menjadi miring. Setelah dipancang jalan tersebut pun telah dipadatkan dengan bantuan alat berat.
“Tetapi habis itu kan jalan tersebut diagregat lalu diaspal. Nah, waktu diaspal, warga itu sudah curiga. Curiganya itu aspalnya justru gembur tidak keras. Sewaktu diinjak itu bawahnya gembur. Itu pas dilokasi ambles. Di bagian lain engga gembur seperti itu. Terus, pemborong itu meletakkan plat baja diatas samping kiri-kanan biar tidak hancur ketika dilewati kendaraan. Biar tidak hancur sebelum diserahterimakan. Sampai sekarang plat bajanya belum bisa diangkat soalnya itu beratnya 2 ton,” kata dia.
Untuk sementara, kata Alip, sepeda motor masih dapat melawati jalan tersebut meski ambles.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentimen: positif (86.5%)