Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Kediri
Tokoh Terkait
Hanindhito Himawan Pramana
Hanindhito Himawan Pramono
Kawal Program Koorporasi, Bupati Kediri Cek Rutin Kondisi Kesehatan Sapi
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Kediri (beritajatim.com)– Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono atau yang kerap disapa Mas Dhito menginginkan kesehatan sapi-sapi pada program koorporasi sapi selalu dimonitoring untuk memastikan proses pengembangbiakan berjalan dengan baik dan menghasilkan sapi yang berkualitas.
Pendampingan dan pengembangan program koorporasi sapi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri. Salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan rutin dan USG untuk sapi-sapi tersebut.
Dari pemeriksaan USG sapi yang dilakukan pada 2 dan 3 Februari ini terdeteksi 4 sapi di Kandang Kelompok tani Subur, desa tales, kecamatan ngadiluwih.
“Kita (Pemerintah Kabupaten Kediri) telah melakukan pemeriksaan kebuntingan dan kesehatan sapi impor 35 ekor di Kelompok Tani Subur,” kata Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Peternakan, Tutik Purwaningsih.
Pemeriksaan ini, kata Tutik, dilakukan untuk menjaga kualitas sapi-sapi dari Program 1000 sapi yang dibawa oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dari Kementerian Pertanian RI ini.
Pihaknya menerangkan, Selain USG juga dilakukan pemeriksaan kesahatan dari sapi-sapi tersebut. Seperti pemberian obat cacing, vitamin, timbang badan, pengambilan sampel darah, cek kehamilan, hingga inseminasi buatan (IB).
“Pemeriksaan kesehatan hewan dilihat dari badan sapi ini dengan penimbangan berat badan juga pengambilan sampel feses untuk mengetahui sapi cacingan tidak,” terangnya pada Jumat (4/2/2022)
Sedangkan untuk Fattening treatment kesehatan yang diberikan untuk sapi-sapi serupa dengan indukan impor. Tutik menambahkan, tantangan bagi pemeriksaan sapi ini justru pada indukan impor yang notabene mempunyai karakter berbeda dengan pejantan lokal yang cenderung lebih kalem.
“Tantangan bagi pemeriksa kesehatan dan peternak ini terletak pada karakteristik indukan impor. Dihabitat asalnya, indukan ini memang dilepas sehingga sedikit agresif,” pungkasnya.
Hingga 3 Februari 2022 ini, dari 146 ekor betina impor yang sudah didistribusikan ke kelompok peternak telah melahirkan 13 ekor sapi anakan. Sedangkan dari 500 sapi jantan sudah terdistribusi 400 ekor. Diperkirakan, keselurahan sapi ini akan terdistribusi akhir Maret mendatang.
Terpisah, Mas Dhito berharap agar semua peternak terus berinovasi dalam menentukan formula terbaik untuk pengembangbiakan dan penggemukan sapi-sapi tersebut.
“Fokus pengembangbiakan sampai berjumlah banyak. Kalau itu sudah tercapai, maka profit untuk peternak-peternak kita ini akan datang secara sendirinya,” Kata Mas Dhito. Jangan lupa, imbuh Mas Dhito, untuk terus lakukan pemeriksaan dan menjaga kualitas sapi dengan memberikan pakan terbaik. [adv-kominfo/nm/ted]
Sentimen: positif (99.2%)