AKURAT.CO PDI Perjuangan menyarankan agar dua menteri dari Partai Nasdem perlu dievaluasi oleh Presiden Joko Widodo. 

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, justru tertawa dan mempertanyakan maksud pernyataan politisi PDIP. Sebab, dia merasa dua menteri dari Nasdem di Kabinet Indonesia Maju tidak pernah melakukan kesalahan. 

Irma pun kemudian menantang menteri-menteri dari PDIP untuk beradu prestasi di sisa masa jabatan sekarang ini. 

"Mau adu prestasi menteri dari Nasdem? Hati-hati, menteri Nasdem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara. Yang kedua, enggak usah jauh-jauh bicara prestasi, coba cek bantuan sosial jumlahnya triliunan itu, ternyata pendistribusiannya tidak tepat sasaran karena data digunakan tidak tepat, pengawalannya lemah. Terus di mana prestasinya. Ayo audit itu Bansos Kemensos selama pendemi," paparnya dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (30/12/2022). 

Irma menilai jika tudingan tersebut tidaklah berdasar dan terkesan mengada-ada. Pasalnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang berasal dari Nasdem selama ini membela kepentingan para petani demi kesejahteraan.

"Sebagaimana saya sudah sampaikan sebelumnya, impor beras itu maunya Bulog dan Kemendag. Kalau mentan jelas bilang gabah petani cukup, Bulog saja tidak mampu serap gabah petani. Jadi jangan asbun deh," jelas Irma yang juga Anggota Komisi IX DPR.

Dia merasa yakin jika nantinya Presiden Jokowi melakukan reshuflle kabinet bisa dipastikan karena melihat dengan basis data. Bukan akibat pesanan parpol manapun, sekali pun PDIP. 

"Soal reshufle, saya yakin jika berbasis kinerja, menteri Nasdem tidak termasuk akan diganti. Karena mereka berkinerja baik, on the track dengan program Presiden serta berprestasi," tandas Irma.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, mengusulkan agar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, didepak dari kabinet.

Hal itu pun diiyakan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, seraya meminta isu reshuffle kabinet tidak dikaitkan dengan urusan politik partai terkait kontestasi Pilpres 2024.

"Jajaran menteri pembantu presiden harus dalam nafas yang sama dan menciptakan prestasi tinggi. Apa yang disampaikan Pak Djarot tentunya juga merupakan sikap dari PDIP," jelasnya dalam konferensi pers bertajuk "Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Harapan Menuju 2023."