Yogyakarta: Kegempaan di kawasan puncak Gunung Merapi (2.930 mdpl) dalam seminggu terakhir sejak 23-29 Desember 2022, terjadi 814 kali.
 
"Tercatat 534 kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa vulkanik dangkal, 76 kali gempa fase banyak, 185 kali gempa guguran, 1 kali gempa embusan, dan 5 kali gempa tektonik," kata Kepala BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta, Agus Budi Santosa, Sabtu, 31 Desember 2022.
 
Agus Budi Santosa menjelaskan kegempaan tersebut menunjukkan intensitas yang masih cukup tinggi. BPPTKG, tambahnya, juga mencatat terjadinya dua kali guguran lava yang mengarah ke hulu Sungai Bebeng atau ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter dari puncak.
 
Disebutkan Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Magelang, mendengar adanya dua kali suara guguran. Sedangkan kubah lava, berdasar foto yang diambil dari Stasiun Kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan2 menunjukkan volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 meter kubik, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

-?

- - - -
"Kubah tengah dan kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan yang signifikan," kata Agus.
 
Pos-pos pengamatan Gunung Merapi, lanjutnya, mencatat terjadi hujan di kawasan puncak dengan intensitas curah hujan sebesar 31 milimeter per jam selama 260 menit. Dilaporkan adanya penambahan aliran di Kali Boyong pada 29 Desember 2022.
 
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, katanya, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dan status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

(MEL)