Sentimen
31 Des 2022 : 13.55
Informasi Tambahan
Institusi: Griffith University, Griffith University Australia
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Pencabutan PPKM Dinilai Timbulkan Risiko Kesehatan Nasional
Medcom.id Jenis Media: News
31 Des 2022 : 13.55
Jakarta: Epidemiolog Dicky Budiman menilai pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan memunculkan risiko di bidang kesehatan nasional. Terlebih, pencabutan pembatasan terkait pandemi covid-19 itu dilakukan pada libur tahun baru.
"Lebih banyak risikonya dibanding manfaatnya sebetulnya ya dari sisi kesehatan. Jadi ini lebih nuansa politis, ekonomi, lebih besar dari pada kesehatan, di tambah ini situasi natal dan tahun baru lagi dan global yang rawan," kata Dicky kepada Medcom.id, Sabtu, 31 Desember 2022.
Dicky menyoroti situasi sebelum PPKM dicabut serta di tengah kasus penularan covid-19 yang menurun. Pada kondisi itu, masyarakat sudah mulai tidak patuh.
Contohnya, kepatuhan pemakaian masker mulai menurun. Selain itu, kesadaran untuk vaksin booster juga masih minim.
"Bahkan sebelum dicabut PPKM saja kan orang sudah malas atau susah untuk booster. Nah apa lagi kalau sudah dicabut," ujar Dicky.
Peneliti Global Health Security and Policy, Center for Environment and Population Health, Griffith University Australia, itu mengatakan pemerintah mestinya sudah memastikan seluruh komponen PPKM terimplementasi baik. Terutama, sebelum kebijakan tersebut dicabut.
Sehingga, ketika terjadi penularan covid-19, masyarakat sudah mandiri dalam mengantisipasi penularan hingga memahami penanganan ketika tertular. Dengan demikian, sistem ketahanan kesehatan nasional sejatinya sudah terbentuk.
"Karena dampaknya dari langsung maupun tidak langsung dari pencabutan ini bisa dilihat dari apa sih sebetulnya PPKM itu. Komponen apa saja yang ada di dalam PPKM itu, yang artinya ketika dicabut berpotensi mengurangi upaya (sistem ketahanan nasional) itu," ucap Dicky.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut PPKM. Pencabutan ini dilakukan seiring terkendalinya kasus covid-19 di Indonesia.
"Pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022. Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," kata Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 30 Desember 2022.
"Lebih banyak risikonya dibanding manfaatnya sebetulnya ya dari sisi kesehatan. Jadi ini lebih nuansa politis, ekonomi, lebih besar dari pada kesehatan, di tambah ini situasi natal dan tahun baru lagi dan global yang rawan," kata Dicky kepada Medcom.id, Sabtu, 31 Desember 2022.
Dicky menyoroti situasi sebelum PPKM dicabut serta di tengah kasus penularan covid-19 yang menurun. Pada kondisi itu, masyarakat sudah mulai tidak patuh.
-?
- - - -Contohnya, kepatuhan pemakaian masker mulai menurun. Selain itu, kesadaran untuk vaksin booster juga masih minim.
"Bahkan sebelum dicabut PPKM saja kan orang sudah malas atau susah untuk booster. Nah apa lagi kalau sudah dicabut," ujar Dicky.
Peneliti Global Health Security and Policy, Center for Environment and Population Health, Griffith University Australia, itu mengatakan pemerintah mestinya sudah memastikan seluruh komponen PPKM terimplementasi baik. Terutama, sebelum kebijakan tersebut dicabut.
Sehingga, ketika terjadi penularan covid-19, masyarakat sudah mandiri dalam mengantisipasi penularan hingga memahami penanganan ketika tertular. Dengan demikian, sistem ketahanan kesehatan nasional sejatinya sudah terbentuk.
"Karena dampaknya dari langsung maupun tidak langsung dari pencabutan ini bisa dilihat dari apa sih sebetulnya PPKM itu. Komponen apa saja yang ada di dalam PPKM itu, yang artinya ketika dicabut berpotensi mengurangi upaya (sistem ketahanan nasional) itu," ucap Dicky.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut PPKM. Pencabutan ini dilakukan seiring terkendalinya kasus covid-19 di Indonesia.
"Pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022. Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," kata Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 30 Desember 2022.
(ADN)
Sentimen: netral (44.4%)