Sentimen
Netral (66%)
31 Des 2022 : 02.14
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Indonesia

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Pencalegan Sistem Proporsional Terbuka Masih yang Terbaik

31 Des 2022 : 02.14 Views 3

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Pencalegan Sistem Proporsional Terbuka Masih yang Terbaik

PEMILIHAN legislatif dengan sistem proporsional terbuka masih menjadi yang terbaik untuk diterpkan di Indonesia pada 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Konsultasi Publik Algoritma Aditya Perdana menanggapi isu sistem proporsional tertutup yang mungkin diterapkan pada Pileg 2024.

"Sistem pemilu PR (proportional representation) terbuka yang dijalankan sejak Pemilu 2009 adalah masih yang terbaik dilakukan oleh Indonesia," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (30/12).

Aditya sendiri menginsyafi bahwa sistem proporsional terbuka masih meninggalkan banyak masalah, seperti politik biaya mahal serta lebih menonjolnya personaliasasi caleg dalam kampanye ketimbang partai politik.

Kendati demikian, sistem yang terbuka itu harus diakui mendorong pemilih dalam mengenali dan mencari tahu latar belakang caleg yang ada di dapilnya.

"Caleg pun akan berusaha secara konsisten memelihara dan merawat pemilihnya dengan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Idealnya, sistem pemilu kita makin mendekatkan kepada pemilih, bukan malah semakin menjauhkan pemilih," jelas Adit.

Baca juga: PSI: Sistem Proporsional Tertutup Khianati Demokrasi

Lebih jauh, pengajar pada Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia itu berpendapat agenda mendorong pergantian sistem pemilu sebaiknya ditunda atau ditahan. Sebab, tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan saat ini.

Selain itu, pergantian sistem pemilu secara komprehensif seharusnya dilakukan melalui fungsi legislasi DPR RI dengan merevisi Undang-Undang Pemilu dan Pilkada, bukan di ranah Mahkamah Konstitusi.

Sebelumnya, isu perubahan pencalegan ke sistem proporsional tertutup diembuskan langsung oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari. Awalnya, ia meminta tokoh politik agar tidak memasang iklan maupun berkampanye dini.

"Kami berharap kita semua menahan diri untuk tidak pasang-pasang gambar dulu, siapa tahu sistemnya kembali tertutup," kata Hasyim. (OL-4)

Sentimen: netral (66.7%)