Sentimen
Negatif (64%)
31 Des 2022 : 00.15
Informasi Tambahan

Event: Pemilu 2019

Kab/Kota: Depok, Probolinggo

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Sebut Kader PDIP dan Nasdem sebagai Penggugat Sistem Proporsional Terbuka, PKB: Merusak Demokrasi

31 Des 2022 : 07.15 Views 2

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Sebut Kader PDIP dan Nasdem sebagai Penggugat Sistem Proporsional Terbuka, PKB: Merusak Demokrasi

30 Desember 2022 19:38 WIB

Keduanya yakni Demas Brian Wicaksono yang merupakan pengurus PDIP Cabang Probolinggo, dan Yuwono Pintadi, anggota Partai NasDem

Warga memberikan hak suaranya di TPS 73 Kecamatan Sukmajaya, Depok, Rabu (27/6). (Dok. Jitunews)

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta partai politik dan bakal calon legislatif  tidak terburu-buru menyaring suara. Pasalnya, saat ini tengah ada gugatan terhadap sistem proporsional terbuka yang tengah berjalan.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Milenial PKB Mikhael Sinaga menyindir dua kader partai PDI Perjuangan dan Partai Nasdem yang menggugat sistem proporsional terbuka.

Keduanya yakni Demas Brian Wicaksono yang merupakan pengurus PDIP Cabang Probolinggo, dan Yuwono Pintadi, anggota Partai NasDem.

Meninjau Kasus Hengkangnya Kader NasDem Akibat Deklarasi Anies 2024 dari Sudut Pandang Teori Manajamen Konflik Organisasi

"Hal seperti ini yang merusak sistem Demokrasi kita, yang sudah membaik malah digugat ke MK supaya semakin mundur," katanya di Jakarta, Jumat (30/12/2022).

Dengan adanya gugatan ini, Mikhael menilai, keduanya tidak percaya diri. Menurutnya, mereka takut tersaingi oleh kader- kader muda berkualitas dari partai lain.

"Dengan menggunakan sistem proporsional tertutup, maka kader partai hanya akan melakukan pendekatan ke partai. Bukan kepada masyarakat langsung," jelasnya.

Sistem proporsional tertutup, kata Mikhael, sangat mencederai demokrasi yang selama ini dibangun.

Menurutnya jangan sampai KPU juga terpengaruh dengan gugatan yang tidak jelas ini.

"Jangan dong kita korbankan demokrasi demi memperpanjang kekuasaan," katanya.

Kata Mikhael, sistem proporsional tertutup memiliki sejumlah dampak negatif. Salah satunya masyarakat tak mengenali siapa yang akan mewakilinya di jajaran legislatif.

"Masyarakat seakan 'memilih kucing dalam karung' dengan sistem proporsional tertutup," pungkasnya.

Terkait Pemilu 2024, Fadli Zon: Perlu Ambil Pelajaran dari Pemilu 2019

Sentimen: negatif (64%)