Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Partai Terkait
Sebut Komitmen Demokrasi Indonesia Makin Terkikis, Fadli Zon Sebut Karena Masih Santernya Wacana Penundaan Pemilu
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut komitme demokrasi Indonesia sepanjang 2022 ini makin terkikis.
“Tahun 2022 menjadi tahun yg sangat kritikal bagi perjalanan demokrasi Indonesia,” kata Fadli Zon, dalam sebuah utas-nya di Tiwtter, Kamis (29/12/2022).
Ia mengatakan, hal tersebut akibat residu dari badai pandemi Covid-19 yang telah menggerus komitmen pemerintah dalam berdemokrasi, selain itu karena menghadapi perangkap wacana ekonomi-politik yg mengikis konsolidasi demokrasi yang tengah dibangun.
“Mulai dari praktik pembatasan informasi yang berdampak pada kebebasan sipil, hingga melemahnya check and balances antar lembaga pemerintah,” jelasnya.
Pria yang juga dikenal sebagi aktivis 98 ini, mengutip seorang sosiolog, Colin Crouch. Menurutnya, pembatasan informasi dan lemahnya check and balnces menjadi tanda-tanda negara yg mengalami post-democracy. “yakni kondisi kemunduran demokrasi akut meski tak sampai kepada bentuk authoritarian.”
Lebih lanjut, Fadli Zon mengungkit UU Cipta Kerja yang dikoreksi secara konstituusi oleh MK, dan santernya wacana penundaan pemilu yang jelas melanggar konstitusi.
“Tak heran, meskipun menurut laporan indeks demokrasi yg diterbitkan The Economist Intelligence Unit (EIU) tahun 2022 peringkat Indonesia naik dari 64 menjadi 52 dari 167 negara, namun Indonesia masih masuk kategori flawed democracy (demokrasi cacat),” ujarnya.
“Di kawasan Asia Tenggara, kualitas budaya demokrasi Indonesia masih lebih rendah dari Malaysia (7,24) dan Timor Leste (7,06),” pungkasnya.
(Arya/Fajar)
Sentimen: negatif (96.2%)