Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jabodetabek, Ancol, Cianjur, Seoul
Kasus: covid-19, kebakaran
Tokoh Terkait
Mendagri: Jangan Sampai Kerumunan Malam Tahun Baru 2023 Seperti di Itaewon
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengimbau masyarakat agar menjaga keamanan dan ketertiban saat momen pergantian tahun.
Dia pun berharap keramaian yang terjadi tidak akan menyebabkan petaka seperti di Itaewon, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
"Jaga keamanan tersebut, termasuk mengatur kegiatan masyarakat terutama di tempat-tempat kerumunan," ujar Tito Karnavia dalam keterangannya, Selasa, 27 Desember 2022.
"Hal ini untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, seperti peristiwa yang terjadi saat perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan yang memakan banyak korban," katanya menambahkan.
Tito Karnavian juga meminta pihak-pihak terkait melakukan indentifikasi dan inventarisasi daerah rawan tersebut, sehingga kerumunan bisa terkendali.
Dia memperkirakan euforia yang dua tahun terakhir terhalang pandemi dapat diluapkan masyarakat pada tahun 2022 ini.
Baca Juga: Bukan Badai Dahsyat, BMKG Beberkan Potensi Cuaca di Jabodetabek Hari Ini 28 Desember 2022
"Kita sudah lama tidak kumpul-kumpul, terutama yang anak-anak muda," ucap Tito Karnavian.
"Jadi jangan sampai terjadi, Jakarta misalnya, Ancol itu akan ada ratusan ribu, kami yakin daerah-daerah juga ada pengumpulan masyarakat," tuturnya.
"Nah ini perlu diidentifikasi, kemudian dilakukan langkah-langkah mitigasi, diatur, termasuk mekanisme jalannya," ujarnya menambahkan.
Tito Karnavian juga menuturkan terkait larangan penggunaan petasan yang berpotensi menimbulkan ledakan besar, kebakaran, dan korban manusia maupun barang.
"Kami kira petasan lebih baik kita larang, kembang api boleh tapi terbatas," ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Rabu, 28 Desember 2022.
Tragedi Itaewon
Pesta Halloween yang seharusnya dirayakan penuh suka cita, berubah mencekam hingga menelan korban jiwa di Korea Selatan.
Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dan luka-luka dalam tragedi 'penyerbuan' yang kacau di ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Pada awal kejadian, 146 orang dilaporkan tewas dan 150 lainnya terluka setelah ribuan orang berkumpul di jalan sempit untuk merayakan Halloween.
Mereka berkerumun dan memadati distrik hiburan Itaewon pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam untuk merayakan pesta Halloween perdana pascapembatasan akibat Covid-19.
Baca Juga: KPK Dalami Aduan Bupati Cianjur yang Dituduh Selewengkan Dana Bantuan Gempa
Kepala departemen pemadam kebakaran Yongsan Seoul, Choi Seong-beom mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat ketika pekerja darurat terus mengangkut yang terluka ke rumah sakit di seluruh Seoul.
Para pejabat mengatakan banyak orang terinjak-injak sampai mati pada pukul 22.20 waktu setempat, setelah kerumunan besar mulai mendorong maju di gang sempit dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.
"Banyak dari korban adalah wanita berusia 20-an," ucap Choi Seong-beom.
Saksi mata menggambarkan adegan kekacauan beberapa saat sebelum penyerbuan, dengan polisi disiagakan untuk mengantisipasi acara Halloween kadang-kadang mengalami kesulitan mempertahankan kendali atas kerumunan.
Beberapa terjebak selama lebih dari satu jam sebelum ditarik dari kekacauan orang-orang di gang.
Polisi mengkonfirmasi puluhan orang diberi resusitasi kardiopulmoner (CPR) di jalanan, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Daerah itu masih kacau jadi kami masih berusaha mencari tahu jumlah pasti orang yang terluka," kata Moon Hyun-joo, pejabat lain di Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
Diinjak-injak dan Dihancurkan
Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah Korea Selatan mencabut pembatasan Covid-19 dan jarak sosial.
Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.
Rekaman di media sosial menunjukkan banyak orang, baik petugas penyelamat maupun warga swasta, secara bersamaan melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak berserakan di jalan.
Video lain menunjukkan puluhan orang ditutupi dengan lembaran plastik biru di pinggir jalan.
Musun Kim dari Al Jazeera mengatakan daerah itu biasanya ramai sepanjang malam pada akhir pekan, tetapi lebih padat dari biasanya karena pesta Halloween.
Baca Juga: Perjalanan Airlangga Hartarto Bersama Yellow Clinic Tangani Gempa Cianjur
"Penyerbuan [itu] terjadi pada satu kelompok kecil dan sejumlah orang mulai jatuh dan terjebak, diinjak-injak dan dihancurkan, dengan beberapa kehilangan kesadaran mereka," katanya.
Pemerintah metropolitan Seoul kemudian mengeluarkan pesan teks darurat yang mendesak orang-orang di daerah itu untuk segera kembali ke rumah.
Beberapa media lokal melaporkan insiden itu terjadi setelah sekelompok besar orang bergegas ke bar Itaewon usai mendengar seorang selebriti tak dikenal berkunjung ke sana.
Akan tetapi, pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.
Presiden Yoon Suk-yeol memimpin pertemuan darurat dengan para pembantu senior.
Media lokal mengatakan sekitar 100.000 orang berbondong-bondong ke Itaewon untuk perayaan Halloween, yang merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.
"Anda akan melihat kerumunan besar saat Natal dan kembang api ... tapi ini beberapa 10 kali lipat lebih besar dari itu," kata saksi Park Jung-hoon (21).***
Sentimen: negatif (100%)