Fintech Akulaku baru-baru ini diketahui telah mendapatkan dana segar senilai US$200 juta dari salah satu bank terbesar di Jepang, yaitu Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).

Dilansir dari TechCrunch pada Kamis (29/12/2022), investasi yang didapatkan oleh Akulaku merupakan bagian dari investasi strategis MUFG dan Akulaku untuk mengembangkan bisnis dengan melakukan ekspansi ke pasar dan produk baru secara bersama-sama pada tahun 2023.

Baca Juga: Startup Konstruksi BRIK Akan Selesaikan Putaran Pendanaan Pra-Seri A Senilai US$12 Juta

Sebagai bagian dari investasi strategis MUFG, Akulaku telah menyetujui kesepakatan untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan MUFG yang berada di kawasan Asia Tenggara dalam bidang teknologi, pengembangan produk, pembiayaan, dan distribusi. MUFG memang tengah memfokuskan kehadirannya di kawasan ini untuk bersaing manakala bank lokal seperti DBS Group Holdings Singapura dan Bank Central Asia di Indonesia mulai memperoleh kapitalisasi pasar MUFG.

"Asia Tenggara merupakan kunci dan pasar kedua bagi MUFG. Investasi kami di Akulaku akan semakin memantapkan komitmen kami di wilayah ini untuk memenuhi kebutuhan finansial yang terus meningkat dari pelanggan yang kurang terlayani," tutur Kepala Eksekutif Unit Bisnis Perbankan Komersial Global MUFG, Bank Kenichi Yamato.

Ini merupakan langkah stretagis untuk perluasan pasar, di mana Akulaku saat ini juga beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Malaysia dengan menawarkan kartu kredit virtual dan platform belanja cicilan serta platform investasi dan neobank. Pada tahun 2025, Akulaku telah menargetkan untuk dapat melayani 50 juta pengguna.

Selain dana segar ini, Akulaku juga diketahui telah menenerima pendanaan sebesar US$100 juta dari Siam Commercial Bank sebagai bagian dari investasi strategis lainnya. Pendukung lainnya termasuk juga Ant Group di mana Akulaku meluncurkan kemitraan Buy Now Pay Later (BNPL) pada awal tahun ini dengan Alipay+.

Baca Juga: 'Tarik Diri Dikit Lah, Jangan Sok Capres' Kritik Tajam Fahri Hamzah pada Anies