Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jabodetabek, Pluit, Penjaringan, Kalideres, Pademangan
Tokoh Terkait
HEADLINE: Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi, Antisipasinya?
Liputan6.com Jenis Media: News
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta juga telah menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem dan banjir rob yang diprediksi terjadi di pesisir utara Ibu Kota.
Langkah pertama yang dilakukan yakni berkoordinasi dengan BNPB, BMKG, Wali Kota/Bupati, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov DKI Jakarta, hingga pemangku kekuasaan lainnya untuk menjalin kolaborasi dalam rangka penanggulangan bencana
"Kemudian memberikan informasi dinamika kondisi cuaca dan peringatan dini terkait kenaikan TMA (tinggi muka air) melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group, dan Channel Telegram," kata Kepala Satuan Pelayanan Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang kepada Liputan6.com, Rabu (28/12/2022).
Selain itu, BPBD DKI juga akan mendistribusikan sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir kepada setiap kelurahan, terutama yang berada di wilayah rawan banjir. Dukungan yang diberikan antara lain berupa perahu, ring buoys, jaket pelampung, dan lain-lain.
Tak hanya itu, BPBD DKI Jakarta juga memastikan kesiapan posko penanganan bencana dan lokasi-lokasi pengungsian berikut kelengkapan pendukungnya yang ada di tingkat kota/kabupaten administrasi, kecamatan, dan kelurahan.
"Untuk siaga dan dapat diaktifkan apabila terjadi bencana," kata Michael.
Terkait hal ini, BPBD DKI Jakarta telah menyiapkan sebanyak 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan disiagakan selama 24 jam sebagai upaya percepatan koordinasi dalam penanganan bencana.
"Selain itu juga didukung oleh ratusan personel lainnya yang terdiri dari Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas LH, Dinas Bina Marga, Satpol PP, dan lain-lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Michael menyebut bahwa sejumlah langkah mitigasi struktural pun telah disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk menghadapi bencana banjir yakni dengan menyiagakan 498 unit pompa stasioner, 457 unit pompa mobile yang siap diturunkan ke lokasi rawan genangan.
Dinas SDA juga akan memonitor pintu-pintu air yang tersebar pada 551 lokasi di DKI Jakarta serta memasang alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) yang tersebar di 21 lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Jabodetabek.
Hingga Rabu pukul 13.00 WIB, Michael mengklaim belum ada banjir rob yang melanda kawasan pesisir Jakarta. Kendati demikian, dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga tahun baru.
Dia juga mengimbau agar masyarakat selalu memperbarui informasi cuaca terkini dari BMKG dan BPBD. "Apabila gelombang sedang pasang maka diimbau masyarakat untuk menghindar di sekitaran kawasan pesisir," ucap Michael.
Secara terpisah, Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menambahkan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir utara Jakarta harus segera diselesaikan guna mengantisipasi banjir rob yang sering terjadi.
Diketahui, pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall ini telah dimulai Dinas SDA DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 2016. Ini termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional.
"Tapi memang kalau rob itu salah satu upayanya adalah meneruskan pembuatan tanggul NCICD biar airnya tidak masuk ke permukiman," kata Isnawa saat ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Isnawa menuturkan, pada kondisi cuaca seperti saat ini, rob dapat masuk ke permukiman warga karena tidak adanya tanggul. Sehingga tanggul diyakini menjadi salah satu solusi mengatasi rob agar tak menggenang hingga ke rumah-rumah warga di kawasan pesisir.
Meskipun rob kerap terjadi di wilayah pesisir utara Jakarta, Isnawa memastikan bahwa genangan air pasang laut itu terpantau cepat surut, yakni kurang dari satu jam dengan ketinggian rata-rata 15 hingga 20 sentimeter (cm).
"Ketinggiannya pun cuma rata-rata 15-20 cm sudah surut lagi. Tapi ini semoga tidak ada cuaca ekstrem tadi ya. Kalau Jakarta anginnya cuaca ekstrem hebat robnya juga naik, bisa bahaya juga," kata Isnawa.
Saat ini, lanjut Isnawa cuaca di DKI Jakarta belum tergolong ekstrem atau masih dalam keadaan terkendali. Isnawa merinci, di Ibu Kota ada 25 kelurahan rawan banjir dan tiga kecamatan rawan banjir rob di Jakarta.
"Kalau banjir rob lebih di tiga kecamatan yakni Pademangan, Penjaringan Jakut dan Kalideres Jakbar," ujar Isnawa.
Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa BPBD telah memperingatkan adanya potensi banjir rob kepada masyarakat. Oleh karena itu, dia optimistis potensi ini dapat diatasi dengan baik.
“Banjir rob memang sudah diingatkan oleh BPBD dan sampai dengan tanggal 30-31 Desember. Memang air laut agak tinggi dan saya lihat perkembangannya 10 cm di atas mata kaki sedikit dan tentunya petugas yang terkait bisa mengatasi ini," kata Heru saat ditemui di Jakarta Timur, Senin (26/12/2022).
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta akan mengoptimalkan Pompa Waduk Pluit untuk mengurangi dampak dari banjir rob.
"Pompa Waduk Pluit saya pastikan (optimal). Nanti saya minta sama Kadis Sumber Daya Air untuk bisa mempercepat mengurangi rob," ujar Heru.
Sentimen: negatif (57.1%)