JawaPos.com – Sebanyak 490 orang wisatawan terdampak cuaca buruk di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah berhasil dievakuasi, pada Selasa (27/12) malam. Seluruh wisatawan direncanakan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang sekitar, Rabu (28/12) pagi.

“Evakuasi 490 orang yg terdampak cuaca buruk diangkut KM Kelimutu milik PT.Pelni (Persero) dari P. Karimunjawa. Mereka terdiri dari 361 wisatawan lokal, 35 wisatawan asing, dan 94 warga lokal serta pegawai,” kata Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto dalam akun Twitter resminya, Selasa (27/12).

Dalam video yang diunggah diakunnya, terlihat sejumlah wisawatan tengah memasuki KM Kelimutu yang tiba sekitar pukul 20.30 WIB. Sementara dalam potret yang dibagikan, para wisatawan tampak sedang istirahat dan menyantap kudapan yang tersedia di kapal milik Pelni tersebut.

Untuk diketahui, kedatangan KM Kelimutu di Pelabuhan Legon Bajak mengalami keterlambatan imbas kondisi gelombang di perairan yang masih tinggi.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Jawa Tengah memastikan KM Kelimutu yang akan mengevakuasi wisatawan tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk akan tiba di Pelabuhan Legon Bajak pukul 17.00 WIB, Selasa (27/12). Terkait itu, pihaknya mengimbau seluruh wisatawan untuk bersiap di pelabuhan tersebut paling lambat pukul 15.00 WIB.

“Dihimbau kepada Wisatawan yang terdampak cuaca buruk di Kepulauan Karimunjawa dapat bersiap di Pelabuhan Legonbajak tanggal 27 Desember 2022 paling lambat pukul 15.00 WIB untuk di berangkatkan kembali ke Semarang dengan KM Kelimutu,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Syutya Deta dalam keterangannya, dikutip Selasa (27/12).

Ia menjelaskan, hal tersebut perlu diperhatikan mengingat proses sandar dan embarkasi penumpang hanya 1 jam. Nantinya, KM Kelimutu akan diberangkatkan pukul 18.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Semarang pada pukul 01.00 WIB, Rabu (28/12).

Sebagai informasi, tertahannya ratusan wisatawan di Pulau Karimunjawa imbas cuaca buruk yang terjadi dan menyebabkan kapal-kapal dilarang untuk berlayar sementara. Kebijakan itu mulai berlaku sejak 23 Desember 2022 pukul 00.00 WIB oleh pemerintah setempat.

Hal itu kemudian berdampak pada KMC Express Bahari dan KMP Siginjai lintas Karimunjawa yang dilarang berlayar demi keselamatan.

Editor : Mohamad Nur Asikin