Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Sidoarjo, Malang, Pasuruan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Banyak Dukungan Bukti Airlangga Hartarto Disukai Warga
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong Jawa Timur menilai banyaknya dukungan dari elemen masyarakat agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto maju Pilpres 2024 bukti Airlangga disukai warga.
“Akhir-akhir ini di Surabaya sudah banyak elemen masyarakat yang mendeklarasikan diri sebagai relawan Airlangga Hartarto untuk maju dalam Pemilu Presiden 2024,” kata Ketua Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR) Jawa Timur Arif Fathoni di Surabaya, Rabu (9/2/2022).
Bahkan, lanjut dia, kelompok masyarakat tersebut berharap Airlangga Hartarto (AH) bisa berpasangan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dukungan masyarakat tersebut, lanjut dia, tentu karena prestasi Airlangga Hartarto dalam memgemban amanah Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.
“Bahkan negara-negara tetangga juga memberikan apresiasinya atas keberhasilannya dalam menangani COVID-19 bersamaan dengan upaya pemulihan ekonomi,” kata Thoni panggilan akrab Arif Fathoni.
Pernyataan Thoni tersebut merespons diskusi Kader Muda Partai Golkar (KMPG) di wilayah Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan Malang yang digelar di Resto D’Jawa Resto Surabaya, Senin (7/2/2022).
Dalam diskusi yang mengusung tema “Golkar Bersih, Selamatkan Partai Golkar” itu, terlontar dari sejumlah peserta diskusi yang meminta Airlangga Hartarto untuk tidak maju Pilpres 2024 mengingat saat ini elektabilatsnya rendah, sehingga jika itu dipaksakan akan berdampak pada Partai Golkar.
Menurut Thoni, kegiatan tersebut tidak mencerminkan situasi kebatinan kader muda Golkar Surabaya dan Jawa Timur, karena saat ini kader Partai Golkar Surabaya sedang bergembira menjalankan tugas tugas organisasi berkarya di tengah masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, Golkar Surabaya terus mensosialisasikan figur Ketua Umum Airlangga Hartarto di tengah masyarakat khususnya anak-anak muda Surabaya.
“Jadi agak aneh kemudian ada oknum yang tidak pernah terlibat dalam proses konsolidasi organisasi mengatakan kesimpulan yang jauh panggang dari api,” ujar Thoni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini.
Anggota DPRD Surabaya ini mengatakan, jika memang yang bersangkutan kader Partai Golkar, mestinya bangga ketua umumnya berhasil menjalankan amanah yang diberikan Presiden Jokowi, bukan malah sebaliknya.
“Kami meragukan nilai nilai kegolkarannya. Masyarakat Surabaya saja berbondong bondong mendukung dan mendeklarasikan, masak mengaku sebagai kader Golkar malah sibuk mencela dibalik kegelapan sudut pandang berpikir,” katanya.
Untuk itu, kata dia, seluruh kader Partai Golkar bersama seluruh organisasi yang mendirikan dan didirikan solid dan tegak lurus terhadap hasil Munas, Rapimnas dan Rakernas yang mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden.
“Ini mewakili semangat kebanggaan kader dan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini, karena bangsa ini sedang mengalami ujian pandemi COVID-19 yang belum usai. Tentu presiden mendatang adalah figur yang bisa menjalankan kebijakan ekonomi yang berkesinambungan dengan apa yang dilakukan Presiden Jokowi 10 tahun terakhir ini. Figur itu ada pada diri Pak Airlangga Hartarto,” katanya.
Mestinya kalau mengaku kader bisa seiring sekata untuk berjalan dalam kebanggaan yang sama untuk menunaikan tugas tugas organisasi, justru bukan malah bangga ditunggangi oknum elit politik yang punya kepribadian susah melihat teman senang, dan senang melihat teman susah.
“Kami di Surabaya tidak pernah mengenal KMPG melakukan tugas kekaryaan ditengah masyarakat, karena doktrin kader Partai Golkar itu menjadikan Partai sebagai media jembatan pengabdian kepada masyarakat, apalagi di masa varian omicron yang trennya naik seperti ini, kami lebih berada ditengah masyarakat untuk membagi sembako, masker dan hand sanitazer,” katanya.
Ia menyarankan KMPG dari pada uangnya dipakai untuk berpolemik dan menebar hoax, mending uangnya dipakai beli sembako untuk meringankan beban masyarakat, yang kedua, kader Golkar selalu punya prinsip kalau tidak bisa berkata baik sebaiknya diam diri lebih baik, dari pada mengutuk kegelapan ditengah bayang kegelapan itu sendiri. [asg/but]
Sentimen: positif (100%)