BELGRADE - Tentara Serbia mengatakan mereka berada pada "tingkat kesiapan tempur tertinggi" setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan dengan Kosovo. Presiden Aleksandar Vucic mengatakan dia akan "mengambil semua langkah untuk melindungi rakyat kami dan melestarikan Serbia".

BACA JUGA: Ketegangan Meningkat, Polisi Kosovo Terlibat Baku Tembak dengan Warga Serbia

Pertunjukan kesiagaan yang lebih keras itu muncul setelah media melaporkan klaim bahwa Kosovo sedang mempersiapkan "serangan" di wilayah etnis Serbia di Kosovo utara.

Pemerintah Kosovo di Pristina belum berkomentar tentang tuduhan tersebut.

Namun, sebelumnya Pristina telah menuduh Vucic melaukan "permainan" untuk menimbulkan masalah.

BACA JUGA: 4 Negara yang Belum Sepenuhnya Diakui Dunia, Nomor 1 Kosovo

Uni Eropa telah berusaha menengahi ketegangan antara dua negara.

Blok beranggotakan 27 orang itu menyerukan "pengekangan maksimum dan tindakan segera", dan agar para pemimpin Serbia dan Kosovo "secara pribadi berkontribusi pada solusi politik".

Baca Juga: Kids Life's Adventure Park Suguhkan Edukasi Literasi Digital Lewat Keseruan Tanpa Batas

Follow Berita Okezone di Google News

Serbia menolak mengakui Kosovo sebagai negara merdeka.

Kosovo, yang memiliki mayoritas etnis Albania, memisahkan diri dari Serbia setelah perang pada 1998-99.

NATO, yang memiliki pasukan penjaga perdamaian di Kosovo, telah meminta semua pihak untuk menghindari provokasi. UE telah memperingatkan tidak akan mentolerir serangan terhadap polisi UE atau tindakan kriminal.