Sentimen
Positif (99%)
27 Des 2022 : 05.45
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Ronny Talapessy

Ronny Talapessy

Reza Indragiri Amriel

Reza Indragiri Amriel

Di Depan Hakim, Psikologi Klinis Liza Sebut Bharada Eliezer Memiliki Kejujuran Tingkat Tinggi

27 Des 2022 : 05.45 Views 3

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Di Depan Hakim, Psikologi Klinis Liza Sebut Bharada Eliezer Memiliki Kejujuran Tingkat Tinggi

POJOKSATU.id, JAKARTA – Psikologi klinis Liza Marielly Djaprie membeberkan hasil pemeriksaan psikologis Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Liza menyebutkan bahwa Bharada Richard Eliezer memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dan bisa dipertanggungjawabkan.

Hal itu dikatakan Liza dalam sidang lanjutan terdakwa Bharada E dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Joshua, di PN Jaksel, Senin (26/12/2022).

“Richard orangnya berkata dengan jujur, hasil asesmennya dia bisa dipertanggungjawabkan,” kata Liza.


Kendati demikian, Liza menyebutkan bahwa Bharada Eliezer sempat mengalami down pada saat kejadian kasus tersebut mulai terungkap ke publik.

-

Kompolnas Tanggapi Pernyataan Kamaruddin Simanjuntak, Hate Crime yang Menyesatkan

“Pengamatan observasi saya, sempat mengalami down sedikit setelah mengalami rekonstruksi pada saat itu, sehingga saat itu kami kembali melakukan terapi untuk membantu dia lebih rileks,” tutur dia.

Sebelumnya, Kuasa hukum Bharada Eliezer atau Bharada E, Ronny Talapessy menghadirkan tiga saksi ahli dalam sidang lanjutan kliennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

Ketiga saksi ahli tersebut di antaranya, Guru Besar filsafat moral Romo Franz Magnis Suseno.

Kemudian, psikolog klinis Liza Marielly Djaprie, dan ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel.

Ronny pun mengungkapkan alasannya menghadirkan ketiga saksi ahli tersebut. Alasannya untuk meringankan Bharada E atau Eliezer.

Menurut Ronny, pihaknya menghadirkan Romo Magnis karena dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joahua telah terjadi konflik moral.

“Dilema moral yang dihadapi oleh Richard Eliezer ketika harus menembak almarhum Yosua,” ujar Ronny di PN Jaksel, Senin, 26 Desember 2022.

Ronny menyatakan dari sudut pandang filsafat moral, tiap manusia memiliki suara hati yang dapat mengambil suatu keputusan.

“Terkait 8 Juli, keputusan suara hati dari Richard Eliezer dikalahkan oleh situasi yang kompleks, karena berhadapan dengan seorang Ferdy Sambo,” ucap dia.

Adapun saksi Liza Marielly dihadirkan karena dia merupakan psikolog yang mendampingi Bharada Richard Eliezer dari Agustus.

“Ibu Liza ini yang mendampingi pada saat di penyidikan dan mengikuti proses bagaimana seorang Bharada E yang awalnya mudah ketakutan, trauma, tekanan, karena situasi yang tidak mudah untuk dia,” terang dia.

Menurut Ronny, berkat pendampingan Liza, saat ini Bharada Eliezer telah pulih dari trauma akibat peristiwa di rumah dinas Ferdy Sambo tersebut.

“Sampai sekarang rekan-rekan media sudah melihat bahwa dia sudah bangkit, karena dia sudah menyampaikan permohonan maaf dan dia siap segala keputusan, berkata jujur,” tutur Ronny. (mufit/pojoksatu)

Sentimen: positif (99.7%)