Warta Ekonomi, Jakarta -

Ungkapan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP, Djarot Saiful Hidayat, yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan evaluasi kepada dia menteri yang berasal dari Partai Nasdem menjadi perbincangan akhir-akhir ini.

Jurnalis FNN, Hersubeno Arief, mengatakan bahwa dua menteri yang disebut Djarot itu minim prestasi dan layak di evaluasi atau di reshuffle dia yakni Mentri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri KLHK Siti Nurbaya.

"Ini menarik karena ini portofolio penting karena selama ini Syarul Yasin Limpo kita engga telalu terkejut karena banyak sekali kontroversi belakangan ini, di mana dia disebut pro kontra antara produksi beras yang dia berbeda dengan Mendag dan kepala Bulog," ujar Hersubeno dalam akun YouTube Herusbeno Point, Senin (26/12/2022).

Baca Juga: Refly Harun Bongkar Cara-Cara Istana Buat Jegal Capres Nasdem: Jadiin Anies Tersangka, Lalu Tarik...

Hersubeno mencontohkan terkait cadangan beras pemerintah yang mulai menipis sehingga membuat Presiddn memanggil menteri terkait untuk dapat membereskan hal tersebut.

Di mana ketika itu Syahrul melakukan pengecekan langsung sampai ke level pemerintah daerah dan menurutnya tidaklah terjadi kelangkaan stok beras. Hal berbeda muncul dari data stok beras dari Menteri Perdagangan dan Bulog yang menyebut stok telah menipis.

"Akhirnya presiden RI jokowi memutuskan untuk mengimpor beras sebanyak Rp4,4 triliun 500 ribu ton beras yang akan di impor, apakah ini yang disebut minim prestasi walaupun hal seperti ini tentu saja akan dibantah oleh nasdem," ujarnya.

Sementara itu, Siti Nurbaya memang selama ini tidak terlalu banyak sorotan publik. Namun, ia mendapati permasalahan terkait deforestasi di Indonesia.

Dengan adanya klaim tersebut membuat Nasdem merespon dengan mengatakan akan siap untuk mengatasi segala situasi termasuk didalamnya adalah reshuffle kabinet oleh Presiden.

"Apakah benar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle, Presiden tidak dengan tegas menyebut akan ada reshuffle kabinet dia waktu itu ketika meresmikan bendungan di Bogor dan ditanya wartawan ada reshuffle kabinet dia menyatakan mungkin, tapi ini ditafsirkan bahwa isyarat akan ada reshuffle kabinet karena Jokowi menolak akan ada reshuffle," ungkapnya.

"Mengenai reshuffle kabinet ini sudah lama berhembus menyusul keputusan dari Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam pilpres 2024 nanti," imbuhnya

Baca Juga: Keraguan Soal Omongan Jokowi Januari 2023 Gedung di IKN Terlihat, Eh Ada yang Nyindir: Hapus Keraguan, Atau Akan Nyesel...