Badai salju dilaporkan telah menewaskan lebih dari 30 orang, menurut penghitungan AFP per Senin (26/12).

Sebagian besar korban jiwa berpusat di wilayah Buffalo, New York, dengan total 12 korban meninggal dunia. Pada Natal, Minggu (25/12), badai salju yang mematikan telah melumpuhkan negara bagian tersebut.

Banyak pengendara terjebak di dalam mobil dan bibuan rumah harus melewati Natal tanpa jaringan listrik.

Pejabat Daerah Erie County, yang masih mencakup Buffalo, Mark Poloncarz, mengatakan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah. Terbaru, beberapa orang ditemukan terangkap di dalam mobil di tengah-tengah tumpukan salju.

Meskipun telah ada larangan mengemudi sejak Jumat lalu, namun ratusan pengendara masih mencoba untuk keluar, yang membuat mereka terdampar di dalam kendaraan selama akhir pekan.

Ratusan pasukan Garda Nasional pun kemudian dengan sigap telah dimobilisasi di sekitar New York barat untuk memberikan bantuan kepada polisi dan petugas pemadam kebakaran. Salju yang lebat telah memperumit misi penyelamatan mereka.

"Ini bukan Natal yang kita harapkan. Belasungkawa terdalam saya kepada keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai,"  kata Poloncarz di Twitter pada Minggu (25/12).

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Joe Biden telah setuju mendukung permintaannya untuk mendeklarasikan bencana federal.

Saat ini badai mulai bergerak ke timur sejak Minggu kemarin, setelah badai tersebut telah berhasil membuat listrik 1,5 juta penduduk menjadi padam, dan memicu pembatalan ribuan penerbangan komersial selama liburan akhir tahun ini.