Sentimen
26 Des 2022 : 13.42
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Madiun
Festival Pencak Silat Digelar di Madiun
26 Des 2022 : 13.42
Views 3
Medcom.id Jenis Media: News
Madiun: Festival pencak silat digelar di Pondok Pesantren Wisma Wisnu di Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Festival menggandeng komunitas pencak silat di wilayah itu.
Koordinator daerah Kiai Muda Madiun, Choirul Saifulloh Anwar mengatakan, peserta festival pencak silat berasal dari berbagai perguruan silat se-Madiun. Mulai dari perguruan Merpati Putih, Cempak Putih, hingga perguruan Pagar Nusa.
Choirul menjelaskan, festival digelar lantaran kurangnya minat generasi muda untuk menggeluti seni bela diri silat. Banyak anak muda saat ini, disebut Choirul, telah terbawa arus globalisasi yang membuat mereka lebih tertarik menghabiskan waktu bermain gadget.
Dia berharap, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Madiun untuk bisa terlibat dalam pelestarian kesenian pencak silat.
"Kami ingin semua generasi pencak silat, ingin bahu membahu melestarikan pencak silat. Jangan sampai terbawa arus digitalisasi, yang saat ini sudah mewabah. Semua asik dengan gim online. Kami ingin semua generasi terus melestarikan budaya pencak silat," ucap Choirul.
Adapun dalam festival ini, Kiai Muda Jatim juga menggelar kegiatan lainnya seperti selawat bersama dan pertunjukan tarian sufi. Melibatkan para santri, kiai, dan ulama dari berbagai daerah di Madiun.
Sementara itu, salah satu pemain silat yang ikut serta dalam festival ini, Saskia Silvi Anggita mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi festival yang digelar Kiai Muda Jatim. Sebab, dirinya menyebut jarang ada komunitas yang menyediakan panggung untuk para pemain silat di daerah bisa tampil menunjukkan bakatnya.
"Di sini memang agak jarang (acara silat), oleh karena itu saya sangat mengapresiasi. Dengan mengundang banyak perguruan, itu bisa membuat semangat para untuk mengikuti pencak silat," sebut Silvi.
Koordinator daerah Kiai Muda Madiun, Choirul Saifulloh Anwar mengatakan, peserta festival pencak silat berasal dari berbagai perguruan silat se-Madiun. Mulai dari perguruan Merpati Putih, Cempak Putih, hingga perguruan Pagar Nusa.
Choirul menjelaskan, festival digelar lantaran kurangnya minat generasi muda untuk menggeluti seni bela diri silat. Banyak anak muda saat ini, disebut Choirul, telah terbawa arus globalisasi yang membuat mereka lebih tertarik menghabiskan waktu bermain gadget.
-?
- - - -Dia berharap, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Madiun untuk bisa terlibat dalam pelestarian kesenian pencak silat.
"Kami ingin semua generasi pencak silat, ingin bahu membahu melestarikan pencak silat. Jangan sampai terbawa arus digitalisasi, yang saat ini sudah mewabah. Semua asik dengan gim online. Kami ingin semua generasi terus melestarikan budaya pencak silat," ucap Choirul.
Adapun dalam festival ini, Kiai Muda Jatim juga menggelar kegiatan lainnya seperti selawat bersama dan pertunjukan tarian sufi. Melibatkan para santri, kiai, dan ulama dari berbagai daerah di Madiun.
Sementara itu, salah satu pemain silat yang ikut serta dalam festival ini, Saskia Silvi Anggita mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi festival yang digelar Kiai Muda Jatim. Sebab, dirinya menyebut jarang ada komunitas yang menyediakan panggung untuk para pemain silat di daerah bisa tampil menunjukkan bakatnya.
"Di sini memang agak jarang (acara silat), oleh karena itu saya sangat mengapresiasi. Dengan mengundang banyak perguruan, itu bisa membuat semangat para untuk mengikuti pencak silat," sebut Silvi.
(ALB)
Sentimen: positif (98.1%)