Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Anjing
Kab/Kota: Malang, Solo
Gegara Mainan Kesayangannya Rusak, Tsar Rusia Mengeksekusi Tikus di Pengadilan Militer
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Disalah satu pemerintahan Rusia terdapat kisah unik yang tak disangka akan dilakukan oleh pemimpinnya. Dimana tikus harus di eksekusi di pengadilan militer hanya karena merusak mainan kesayangan Tsar Rusia.
Dikutip dari Ancient Origins, Tsar Peter III menjadi pemimpin yang melakukan tindak hukuman berat kepada seekor tikus.
Baca Juga: Bisnis Cepat Cuan! Tukang Parkir di Solo Kaya Raya Usai Ternak Tikus, Pembelinya Siapa?
Kejadian itu bermula saat Peter sedang bermain tentara mainannya. Tsar Peter III yang dianggap tak pernah dewasa dilaporkan membuat benteng dari kertas untuk para tentara.
Namun, benteng itu tidak cukup untuk melindungi para tentara mainan dari serangan tikus yang melintas. Alhasil, hewan pengerat itu berhasil menyelinap masuk dan mengunyah kepala salah satu dari tentara mainan itu.
Kelakuan sang tikus berhasil dipergoki oleh anjing kesayangan Tsar Peter III, yang mana hal ini membuat sang pemimpin menjadi murka.
Menurutnya, tikus tersebut telah melakukan tindak kejahatan yang membuat mainannya menjadi rusak. Tikus itu harus membayar pelanggarannya dan hadir di hadapan pengadilan militer, di mana ia dijatuhi hukuman mati.
Peter membuat tiang gantungan kecil untuk mengeksekusi hewan malang yang salah memakan sasaran.
Sang permaisuri sampai menulis sebuah memoar yang berisikan kronologi bagaimana tikus tersebut ditangkap.
Baca Juga: Pria Ini Sengaja 'Goreng' Tikus yang Kejebak di Wajan, Kocak atau Kasihan
"Penjahat telah ditangkap. Ia diadili dengan darurat militer dan segera digantung. Dan seperti yang saya lihat, digantung selama tiga hari menjadi contoh bagi publik."
Ternyata, Peter memiliki masa kecil yang sulit yang membuatnya menjadi seorang psikopat. Ia lahir di Jerman sebagai Karl Peter Ulrich dan dibawa ke Rusia.
Bertentangan dengan keinginannya, sang bibi ingin agar ia dapat memerintah setelah ayahnya meninggal. Peter muda hampir tidak bisa berbicara bahasa Rusia pada saat itu dan tidak pernah benar-benar mempelajarinya.
Pasalnya, ia tidak pernah ingin tinggal di kekaisaran apalagi memerintahnya.
Artikel Menarik Lainnya:Sentimen: negatif (99.8%)