Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia 2022
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait
Harga Telur Mahal Jelang Natal dan Tahun Baru 2023, Pemerintah Siapkan Dana untuk Subisid Biaya Angkut
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan pemerintah akan menyiapkan subsidi di tengah harga telur yang mahal menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.
Dia meminta pemerintah daerah turun tangan jika terdapat kenaikan harga pangan lebih dari 5 persen dari harga acuan di wilayahnya.
Intervensi itu dilakukan melalui subsidi biaya transportasi angkut maupun subsidi harga.
Menurut Zulkifli Hasan, subsidi bahan pangan itu masuk dalam komponen Belanja Tidak Terduga (BTT) yang diambil 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) setiap daerah.
"Kalau harganya naik lebih dari lima persen, wali kota akan turun tangan. Pemerintah akan melakukan segala upaya agar barangnya tersedia dan harganya terjangkau," katanya, Jumat, 23 Desember 2022.
Hal itu disampaikan setelah Zulkifli Hasan usai memantau stok dan harga bahan pokok di Superindo Jalan Pajajaran dan Pasar Kebon Kembang Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: PSG Larang Lionel Messi Pamer Trofi Piala Dunia 2022 ke Prancis
Dalam pantauan tersebut, turut hadir Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo, serta perwakilan dari Satgas Pangan, Bulog, ID Food, hingga asosiasi pelaku usaha.
"Menjelang Nataru, ketersediaan barang kebutuhan pokok terjaga cukup dan harga terkendali. Pemerintah siap menghadapi Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Kita memang intens melakukan pemantauan bahan pokok karena menyangkut hajat hidup orang banyak," tutur Zulkifli Hasan.
"Ini perintah Presiden, jadi bahan pokok harus tersedia barangnya serta harganya terjangkau dan stabil," ucapnya menambahkan.
Harga Bahan Pokok
Zulkifli Hasan juga menyampaikan, harga-harga barang kebutuhan pokok di ritel modern umumnya stabil.
"Di ritel-ritel modern beli langsung dari produsen utama, punya stok, jadi harganya tidak turun naik. Selain itu, tidak ada tawar-menawar, jadi harganya stabil. Sedangkan di pasar rakyat, dalam satu hari bisa terjadi perubahan harga berkali-kali," ujarnya.
Hasil pantauan di Superindo, tercatat harga gula Rp13.500/kg, telur Rp27.000/kg, minyak goreng Rp14.000-21.900/lt, daging Rp130.000/kg, bawang putih Rp26.950/kg, ayam Rp34.000/kg, serta beras premium sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp12.800/kg.
Baca Juga: Shah Rukh Khan Diancam akan Dibakar Hidup-hidup karena Film Terbarunya
Zulkifli Hasan juga menjelaskan bahwa tingkat inflasi relatif terkendali menjelang Nataru.
Inflasi umum tercatat melandai dari 5,71 persen di bulan Oktober menjadi 5,42 persen di bulan November 2022.
Sementara di Pasar Kebon Kembang terpantau harga komoditas yang mengalami penurunan seperti telur, cabai yaitu cabai rawit, cabai keriting, cabai merah besar; dan bawang merah.
Selain itu, untuk komoditas daging juga terpantau stabil. Berdasarkan pantauan SP2KP Kemendag telur ayam ras dan cabai mulai turun sementara komoditas lainnya relatif stabil.
Harga rata-rata nasional telur ayam ras Rp31.500/kg, 8,6 persen di atas harga acuan di tingkat konsumen sebesar Rp27.000/kg akibat peningkatan permintaan.
Saat ini, harga di tingkat peternak (farmgate) di sekitar Rp25.000/kg mulai turun dari minggu-minggu sebelumnya yang mencapai Rp27.500/kg.
Harga Cabai tercatat turun sekitar 2,4 persen dibandingkan minggu sebelumnya seiring pasokan dari sentra yang mulai meningkat.
Minyakita telah tersedia di 34 Provinsi baik di pasar rakyat maupun ritel modern dengan harga sesuai HET.
Kemendag juga melakukan kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau APRINDO yang memiliki 150 anggota dan 45 ribu gerai di seluruh Indonesia dalam mendistribusikan barang kebutuhan pokok sekaligus sebagai mitra penjualan barang kebutuhan pokok sesuai HET/Harga Acuan.
Baca Juga: Dijenguk Panglima TNI Yudo Margono, Kondisi Try Sutrisno Dilaporkan Membaik dan akan Segera Pulang
Bogor Deflasi
Di sisi lain, Bima Arya mengatakan Bogor bahkan sempat mengalami deflasi sebesar 0,01 persen di bulan Agustus lalu, tetapi akhir tahun ini kembali naik menjadi sekitar 5,96 persen. Angka tersebut dominan disumbang dari bahan bakar minyak (BBM), bukan harga pangan.
"Untuk harga pangan terkendali karena kita pantau terus, baik jalur distribusinya," ucapnya.
Bima Arya menyampaikan, terkait komoditas kedelai, Kemendag telah memerintahkan Bulog untuk melakukan persiapan direct import kedelai yang akan datang pada Januari 2023.
Selain itu, pengadaan kedelai oleh swasta juga mulai masuk.
"Dalam minggu ini akan masuk sekitar 40.000 ton dengan harga yang baru yang sedang turun karena sedang panen. Hal ini diharapkan harganya bisa turun hingga Rp12.000 dan kemudian turun menjadi Rp11.000/kg," kata Bima Arya.
"Namun memang harga ini tidak bisa turun seperti dulu karena nilai mata uang rupiah yang turun," ujarnya menambahkan.***
Sentimen: positif (99.2%)