Mojokerto (beritajatim.com) – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Mojokerto, Arif Winarko angkat bicara terkait beredarnya kabar 17 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PPP Kabupaten Mojokerto yang menolak Surat Keputusan (SK) Kepengurusan baru. Menurutnya, 17 PAC tersebut adalah saudara.

“Sebanyak 17 PAC yang menolak itu semua adalah saudara dan keluarga kami. Ketika SK Kepengurusan itu sudah diputuskan oleh DPP dan tampuk pimpinan jatuh ke saya, mereka kaget. Namun, alhamdulillah, Sabtu kemarin mereka sudah datang ke kantor kami,” ungkapnya usai Ta’aruf PPP Kabupaten Mojokerto di salah satu kafe di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Minggu (13/2/2022).

Sebanyak 17 PAC tersebut, lanjut Arif, datang untuk melakukan konsolidasi. Kemudian kepengurusan DPC PPP Kabupaten Mojokerto memberikan penjelasan. Menurutnya, setelah penjelasan tersebut, sebanyak 17 PAC yang sebelumnya menolak SK Kepengurusan baru dapat menerima SK Kepengurusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

“Dalam waktu dekat, jajaran pengurus yang baru akan melakukan road show untuk bersilaturahmi dengan para tokoh agama hingga sejumlah ormas. Seperti Dr. Kh Abdur Rochim, Prof KH Asep Saifuddin Chalim, KH Husein Ilyas. Beliau adalah tokoh-tokoh ulama yang sangat kami hormati, sudah seharusnya kami datang untuk silaturahmi dan sowan,” ujarnya.

Selain sowan ke para kiai sepuh, laniut anggota Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto ini, pihaknya juga akan melaksanakan Latihan Kepemimpinan Kader Dasar (LKKD). Arif menjelaskan, rencananya LKKD nantinya diikuti oleh setiap ranting di 299 desa dan lima kelurahan yang ada di Kabupaten Mojokerto.

“Kami (DPC, red) akan mengundang tiap desa 4 orang, jadi totalnya adalah 912 kader. Diharapkan para kader tersebut bisa melek politik. Karena mereka inilah corong partai yang nanti akan membesarkan PPP di Kabupaten Mojokerto. Kami juga akan melaksanakan musancab (musyawarah anak cabang) dan musranting (musyawarah ranting). Tak hanya itu, PPP juga terbuka untuk anggota baru khususnya generasi muda yang melek media sosial,” tegasnya. [tin/suf]