Sentimen
Positif (100%)
22 Des 2022 : 20.00
Informasi Tambahan

Event: Hari Ibu

Kab/Kota: bandung, Surabaya, Jati, Yogyakarta

Partai Terkait

Yayuk Eko Agustin, Owner Namira Ecoprint: Tetap Berkarya di Masa Pensiun

22 Des 2022 : 20.00 Views 3

Infosurabaya.id Infosurabaya.id Jenis Media: News

Yayuk Eko Agustin, Owner Namira Ecoprint: Tetap Berkarya di Masa Pensiun

SURABAYA – Yayuk Eko Agustin baru saja menyelesaikan masa jabatan sebagai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Saat ini usianya 60 tahun. Kendati usia senja, dia tetap aktif berkarya.

Di rumah sekaligus butiknya di kawasan Kedung Asem Surabaya, ada ratusan koleksi ecoprint. Oh ya, Yayuk juga menfungsikan rumahnya sebagai tempat workshop. Dari hasil karyanya itu ada peran sang suami, Didik Edy Susilo.

Usaha ecoprintnya itu berdiri sejak 2019 lalu. Nama brand-nya Namira Ecoprint. Awalnya dari program Pemkot Surabaya yang menuntut tiap Rukun Warga (RW) memiliki produk unggulan. Sejurus kemudian dia terinspirasi membuat karya ecoprint.

Ibu dua anak ini berharap dapat menginpirasi banyak orang. Kendati pensiunan dia tetap mampu berkarya. Selain itu, bermanfaat bagi orang lain. “Saya ingin buktikan bahwa kita tetap bisa berdaya meski sudah pensiun,” tegasnya.

Di momen Hari Ibu, Yayuk ingin mengubah stigma miring. Menurutnya, menjadi pensiunan tidak ada kata menganggur. Kuncinya adalah tekad dan konsistensi. “Siapa menyangka, rumah ini dulunya mau dibuat kos. Tapi hatiku bilang seperti kurang sreg. Akhirnya bapak yang nawari bikin butik ini,” kisahnya.

Pada usianya saat itu, Yayuk cukup aktif menggali informasi. Dia berupaya mencari tutorial ecoprint yang baik. Sumbernya dari internet dan hasil sharing dengan beberapa temannya.

Yayuk haus ilmu. Kedua sumbernya itu dirasa masih kurang. Hingga dia menemukan guru khusus ecoprint dari Bandung. “Saya belajar dari dia dan ternyata ada tarif tiap orang. Saya bayar saat itu sekitar Rp 1,5 juta,” ingatnya.

Karena kesibukannya, dia meminta belajar melalui daring. Namun hal itu tidak diizinkan. Yayuk harus pergi ke Yogyakarta untuk menemui gurunya itu. “Ketemu pukul 13.00 terus pukul 15.00 harus di stasiun karena jadwal keretaku pukul 16.00. Jadi waktu itu saya bawa kain basah,” ujarnya.

Kendati hitungan jam, Yayuk sudah cukup memahami teknik ecoprint dari gurunya itu. Mulai dari teknik dasar hingga menemukan warna yang sulit. Katanya, ilmu gurunya sama saja dengan yang dipelajari sebelumnya. “Mulai dari itu Namira Collection terus eksplor dan bereksperimen,” jelasnya.

Terbukti, seluruh koleksinya berevolusi. Karya pertama Yayuk berupa dres yang hanya memiliki pola dedaunan tanpa motif. Semakin dewasa, karyanya menunjukkan kematangan.

Diakui Yayuk, suaminya berpengaruh besar dalam kemajuan usaha ecoprint. Suaminya membantu membuat sketsa motif pada lembaran kertas. Dari blueprint itu, kemudian dedaunan disusun sesuai pola sketsa yang sudah dibuat. “Bapak memiliki jiwa seni dari dulu. Percaya atau tifak, kalau kondisi hati saya ini lagi jelek, hasilnya juga tidak karuan,” ungkap perempuan kelahiran Jombang, 27 Agustus 1962 itu.

Kini produknya menjadi incaran banyak orang. Berkat konsistensinya, Yayuk mampu menembus pasar mancanegara. Dia kerap mengikuti pameran dan program misi dagang di berbagai negara. Juga sejumlah penghargaan sudah mampu diraih Namira Collection. Salah satunya adalah Top 10 Fashion Incubator UCOACH Djivrasana Grahasada 2021.

“Sempat ada seseorang warga negara Jerman datang ke sini. Dia sangat mengapresiasi dan bangga dengan ini. Katanya mau dipakai untuk agenda penting tingkat internasional,” tuturnya.

Saat ini, gapura akses ke rumahnya sudah ditinggikan. Banyak rombongan dari berbagai daerah datang ke tempatnya untuk belajar. Yayuk tidak pelit untuk membagikan ilmunya. “Mereka naik bus kecil. Kalau depan itu ndak ditinggikan ya susah masuknya,” kelakarnya.

Ecoprint ini pun sukses memberdayakan warga perumahannya. Perekonomian mereka cukup terbantu. Selain itu, usaha Yayuk yang lain juga ikut berpengaruh.

Katanya, kelestarian alam harus dijaga. Karena bisnisnya berkaitan dengan alam. Untuk itu, dia menyampanyekan untuk terus merawat alam. “Sudah menjadi prinsip saya. Ini semuanya kita ambil dari alam, harus ada timbal balik kepada kelestarian alam. Saya punya kebun jati dan di depan (rumah, Red) itu saya tanam tumbuhan macam-macam,” imbuh Juara 1 Pengusaha Teladan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur 2022. (hil/opi)

👆🏽PROMO GRATIS👆🏽

Sentimen: positif (100%)