Sentimen
Negatif (98%)
20 Des 2022 : 10.13
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Garut, Purwakarta

Tokoh Terkait

Hujan Deras, Dua Rumah di Garut Tergerus Longsor

20 Des 2022 : 10.13 Views 3

Merdeka.com Merdeka.com Jenis Media: Nasional

Hujan Deras, Dua Rumah di Garut Tergerus Longsor

Merdeka.com - Dua rumah di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat tergerus longsor. Longsor diduga dipicu hujan deras yang turun di wilayah tersebut, namun dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana tersebut.

Camat Sukaresmi, Oom Komalasari mengatakan bahwa dua rumah yang tergerus material longsor berada di Kampung Jalalen, Desa Sukamulya. Kedua rumah yang terbawa longsor diketahui milik Sofyan dan Ade Tatang.

"Akibat kejadian longsor itu, kedua rumah mengalami kerusakan, bahkan salah satunya yang berukuran 11 x 7 meter ambruk. Longsor ini dipicu hujan deras dan kondisi tanah yang labil. Selain rumah, ada juga kendang ayam yang rusak. Alhamdulillah kejadian ini tidak menyebabkan korban jiwa," kata Oom, Senin (19/12).

Saat ini, penghuni kedua rumah sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Kedua rumah tersebut pun kini tidak bisa ditinggali dalam kurun waktu yang cukup lama.

Di wilayah Kecamatan Sukaresmi, menurut Oom terdapat sejumlah titik lokasi yang rawan terjadinya bencana longsor. Ancaman tersebut pun kian meningkat di musim hujan sehingga warga harus betul-betul meningkatkan kesiapsiagaan.

"Kami sudah mengeluarkan himbauan kepada warga agar mengungsi ke tempat yang lebih aman bila hujan turun dengan intensitas tinggi," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Cisurupan Iptu Iwan Soleh mengatakan bahwa saat kejadian tidak hanya hujan yang turun dengan intensitas tinggi namun juga hembusan angin yang lumayan kencang.

"Kami sudah melakukan pengecekan di lokasi tersebut, dan di bawah rumah yang terbawa longsor ada aliran sungai Cikokok sehingga menjadikan kondisi tanah di sekitarnya labil," kata Iwan.

Aliran air di sungai tersebut, menurutnya mengikis tebing yang di atasnya terdapat dua rumah. Dengan begitu, ketika hujan turun, karena kondisi tanah yang labil menyebabkan terjadinya longsor dan pergerakan tanah.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, disebut Iwan, warga berharap agar segera dibangun tembok penahan tanah (TPT) di sepanjang tebing. "Panjang TPT cukup panjang, 150 meter," katanya. [rhm]

Baca juga:
Bencana Longsor Terjang Bumi Perkemahan di Malaysia, Puluhan Orang Jadi Korban
Evakuasi Korban Truk Terjun ke Jurang Ini Berlangsung Dramatis, Begini Kronologinya
Kondisi Longsor Parah di Kongo yang Tewaskan 120 Orang
Longsor di Purwakarta, Bocah 8 Tahun Meninggal Tertimbun Bangunan
Potensi Hujan Lebat di Sumatra Utara, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Banjir

Sentimen: negatif (98.3%)