SURABAYA – Pengedar narkoba ini tak mengira jika rumahnya didatangi polisi. Pria berinisial MR, 40, warga Jalan Sidotopo, Surabaya, terkejut ketika anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya datang ke rumahnya. Ia tak mengira jika kegiatannya mengedarkan sabu-sabu (SS) dipantau polisi.

Satresnarkoba Polrestabes Surabaya mengamankan 26 poket sabu dengan berat total 5,73 gram. Barang haram itu disembunyikan di dalam bungkus bekas teh celup. Polisi sempat kebingungan mencari barang bukti narkoba. Setelah penggeledahan akhirnya ditemukan bungkus teh celup di dalam kamar.

Merasa janggal, polisi membukanya dan menemukan sabu. “Kami juga sita uang hasil penjualan sabu Rp 2,250 juta,” kata Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya AKBP Daniel Marunduri, Selasa (20/12).

Kepada penyidik, tersangka MR mengaku membeli sabu tersebut dari seseorang bernama Ali. Ia memesan terakhir tiga gram. Kemudian dibagi menjadi 50 poket. Ia membeli seharga Rp 3 juta.

Mengenai mekanisme pengiriman, Ali yang mendatangi tersangka sehingga tersangka tidak tahu tempat tinggal Ali. “Saat kami tangkap, tersangka mengaku sudah menjual 24 poket sabu,” terang Daniel.

Keterangan tersangka, ia menjual sabu dengan harga Rp 100 ribu per poket. Sabu tersebut dijual ke pelanggannya dengan cara ranjau di sekitar rumahnya di kawasan Sidotopo, Surabaya Utara. Bisnis ilegal itu sudah dilakukan beberapa bulan terakhir. Dalam waktu dua hari saja ia sudah menjual 24 poket sabu.

“Pengakuannya sudah tujuh kali membeli narkoba dari Ali. Tersangka mengaku jika habis baru beli lagi,” jelas Daniel. (gun/rek)