SURABAYA – Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) moda transportasi kereta api (KA) terus berbenah agar para penumpang merasa aman dan nyaman. Tidak hanya sarana prasarana (sarpras) saja melainkan petugas atau kru dari PT KAI Daop 8 Surabaya juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dan test urine mencegah adanya penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Tes urine dan kesehatan dilakukan, Selasa (20/12) di beberapa wilayah kerja Daop 8 Surabaya. Seperti di Balai Yasa Surabaya Gubeng, UPT CREW Surabaya Kota, UPT CREW Surabaya Pasar Turi, Kantor SOT Surabaya Kota. Adapun, para peserta tes narkotika terdiri dari Pekerja Balai Yasa Surabaya Gubeng, Masinis, Assistant Masinis, Polsuska, serta TKA, yang dilakukan secara acak.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan masa angkutan Nataru akan berlangsung selama 18 hari, terhitung 22 Desember hingga 8 Januari. Pihaknya mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Oleh karena itu untuk memastikan mereka bisa melayani penumpang dengan baik. Pihaknya melakukan tes urine.

“Petugas yang nantinya bertugas sebagai awak sarana perkeretaapian selama Nataru bisa menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA. Sehingga kami melakukan sidak deteksi penyalahgunaan narkotika dibeberapa lokasi,” kata Luqman, Selasa (20/12).

Tes urine dilakukan acak oleh petugas kesehatan PT KAI. 65 petugas kereta api Daop 8 Surabaya dilakukan test urine atau pemeriksaan narkotika. Luqman mengaku hasil test urine semua dinyatakan negatif. ” Dari 65 petugas yang dilakukan sampling pemeriksaan narkotika, semuanya dinyatakan negatif,” ungkapnya.

Meski demikian tidak dipungkiri ketika nantinya ditemukan ada yang menggunakan narkotika atau obat-obatan terlarang, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam. “Apabila ada petugas yang dinyatakan positif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalaminya,” tegas Luqman.

Sementara itu sampai saat ini tiket KA di Daop 8 Surabaya yang sudah dipesan oleh penumpang selama libur Nataru mencapai 200.294 tiket. “Tujuan yang didominasi oleh penumpang seperti Jakarta, Bandung, Jember, Banyuwangi, serta Yogyakarta,” ujarnya.

Pihaknya juga akan menggelar apel gabungan gelar pasukan pengamanan angkutan Nataru, di halaman Daop 8 Surabaya Kamis (22/12) mendatang. Luqman mengatakan pasukan pengamanan nantinya terdiri dari TNI/Polri, Polsuska, sekuriti dan Pramuka. Mereka akan disiagakan di stasiun Gubeng, Pasar Turi, Wonokromo, hingga setiap posko yang ada di stasiun besar maupun kecil untuk naik dan turunnya penumpang. Pihaknya juga menerjunkan anjing pelacak untuk mengantisipasi adanya barang bawaan penumpang.

“Selain itu kami telah memetakan beberapa potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Mulai dari potensi kriminalitas hingga kejadian temperan KA,” pungkasnya. (rmt/rak)