Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ular, Monyet
Kab/Kota: Surabaya, Gunung, Banyuwangi, Situbondo
Tujuh Destinasi Wajib Kunjung jika Anda “Road Trip” ke Banyuwangi
Infosurabaya.id Jenis Media: News
SURABAYA – Banyuwangi kini menjadi salah satu destinasi favorit di Jawa Timur selain Bromo dan Ijen. Kemampuan pemerintah daerah memoles wisata lokal membuat Banyuwangi tak lagi menjadi sekadar ‘ampiran’ para wisatawan nusantara maupun mancanegara jika berkunjung ke Bali. Tapi jadi salah satu andalan dengan kemampuan pemerintah daerah memoles destinasi-destinasi baru.
Perjalanan darat menuju Banyuwangi yang dikenal sebagai the Sunrise of Java dapat ditempuh dalam waktu 15-16 jam dari Jakarta melalui tol Trans Jawa saat kondisi lancar.
Berikut tujuh destinasi yang dapat Anda kunjungi di Banyuwangi, sebagaimana dikutip melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa (20/12).
1. Sego Tempong Mbok Wah
Nama “sego (nasi) tempong” memiliki arti karena menu kuliner ini menyajikan nasi bersama sambal dadak atau sambal segar dengan rasa pedas yang dapat membuat pengunjung terasa seperti ditampar. Sambal selalu dibuat secara dadakan dengan cita rasa asam segar berasal dari ranti. Sambal juga dilengkapi dengan wangi terasi khas Banyuwangi. Warung Sego Tempong Mbok Wah berlokasi di Jl. Gembrung No. 220 Glagah, Bakungan.
2. Taman Nasional Baluran
Gerbang Taman Nasional Baluran berada di Jalan Banyuwangi-Situbondo km 35, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Perjalanan menuju sabana dari gerbang kurang lebih sepanjang 12 km.
Penantian yang dipisah jarak tersebut terbayar oleh eksotisme hamparan sabana alami yang sangat luas, berlatar belakang Gunung Baluran, berikut banyaknya satwa liar seperti rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang, merak, hingga ular yang lepas di alam bebas.
3. Pantai Bama
Masih di Taman Nasional Baluran, Pantai Bama terbilang jarang dikunjungi wisatawan, sehingga biota lautnya tumbuh dengan baik serta terumbu karangnya begitu memesona. Di pantai ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan hutan bakau, berenang, snorkeling, serta bersantai pada pasir putih.
4. Waroeng Kemarang
Di Waroeng Kemarang, pengunjung bisa menyantap kuliner khas Jawa Timur layaknya di tengah suasana pedesaan Ubud, Bali. Rujak soto, uyah asem, pelasan, sego janganan, pecel itik, kopi lethek, sumping, kucur, dan tentunya sego tempong tersaji di sini, di antara terasering persawahan.
5. Kawah Ijen
Kawah Ijen ini berada pada ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut, dan merupakan bagian dari Gunung Ijen, salah satu gunung berapi di Pulau Jawa yang masih aktif.
Dari pos terakhir menuju puncak Ijen, pengunjung dihadapkan kepada trek agak berpasir dan berkerikil yang menanjak sejauh kurang lebih 2 km. Sesampainya di puncak, kemudian kita dibawa menuruni jalur batuan yang cukup curam, kira-kira 1 km, hingga bibir kawah. Kawah Ijen yang berwarna tosca, berikut asap belerangnya, menjadi lukisan alam yang Instagenic buat lokasi foto-foto.
6. Rawon Bik Ati
Waroeng Bik Ati disebut-sebut menyajikan menu rawon paling juara se-Indonesia. Berdiri sejak 1948, resepnya diwariskan turun-temurun dan terjaga keasliannya. Menu utamanya mulai dari rawon empal, rawon babat, rawon buntut, hingga rawon limpa. Rawon Bik Ati berlokasi di Jl. A. Yani No. 83, Bayuwangi.
7. De Djawatan Benculuk
Lokasi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hasil pengelolaan hutan milik Perhutani di Banyuwangi bagian selatan. Rata-rata umur pohon trembesi raksasa di sini sudah melebihi 100 tahun. Lokasi hutan ini pun mudah dijangkau karena dekat dengan jalan raya Benculuk, Banyuwangi Selatan.
Dari pertigaan kantor Samsat Benculuk, tinggal berjarak 100 meter ke selatan. Pengelola Hutan De Djawatan Benculuk membuka kawasan ini setiap hari mulai pukul 7 pagi hingga hari menjelang gelap, pukul 5 sore WIB. (jpc/ant/jay)
Sentimen: positif (99.8%)