Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Tokoh Terkait
Agus Hebi Djuniantoro
Penilaian selama Roadshow SSC untuk Melihat Konsistensi Warga
Infosurabaya.id Jenis Media: News
SURABAYA – Penilaian kampung SSC 2022 tidak hanya saat tim verifikator turun ke lapangan di berbagai tahap penilaian. Namun saat roadshow SSC penilaian tetap dilakukan. Dengan melihat kriteria pengelolaan lingkungan, kesehatan lingkungan, pekarangan pangan lestari, potensi kampung wisata, pertimbangan ekonomi kerakyatan partisipasi masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, selama roadshow dari awal sampai akhir penilaian tetap dilakukan. Untuk melihat konsistensi warga dalam menjaga lingkungan. Karena setiap lingkungan peserta SSC mempunyai karakter masyarakat yang berbeda-beda.
“Meskipun roadshow, penilaian tetap berlanjut dengan indikator-indaktor seperti lingkungan, ekonomi kerakyatan, kesehatan lingkungan, keberlanjutan, dan kampung wisata,” kata Hebi, Minggu (18/12).
Tak hanya itu, pihaknya bakal menilai keguyuban warga dalam mengelola lingkungan. Seperti halnya amanah dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. “Jadi guyub rukun juga menjadi penilaian karena bapak wali kota ingin keguyuban ini bisa dipertahankan sampai kapanpun,” ungkapnya.
Selama awal penjurian hingga kini, pihaknya terus memantau perkembangan kampung. Ia menyebut saat ini intensitas sampah di tiap kampung mulai berkurang. Warga mulai menggiatkan kerja bakti hingga menghitung jumlah timbunan sampah yang dihasilkan setiap hari.
Pihaknya juga sudah memberikan workshop tentang menghitung timbunan sampah. Sehingga timbunan sampah yang dihasilkan tidak selalu dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA), melainkan bisa dimanfaatkan.
“Mulai berkurang intensitas sampah di tiap kampung, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan kerja bakti juga melalui program Surabaya Bergerak,” tutur Hebi.
Tak hanya itu, ia menambahkan, vegetasi pohon selama ini terus bertambah di perkampungan. Sehingga pengurangan polusi udara dan mengurangi efek rumah kacar sudah mulai terlihat oleh warga. “Pohon-pohon di kampung juga sudah mulai terlihat banyak dan sudah bisa untuk mengurangi polusi. Selain untuk membuat teduh kampung,” ujarnya.
Sedangkan dari sisi ekonomi kerakyatan, muncul wajah baru UMKM saat ini. “Dua hal yang menjadi penilaian besar adalah dari sisi lingkungan dan ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.
Ke depan, pihaknya akan membuat handbook untuk standar operasional prosedur (SOP) dalam zero waste atau bebas sampah. Tujuannya agar ada keberlanjutan untuk mencapai pengelolan lingkungan yang baik. “Rencana kami akan susun handbook untuk SOP. Agar ada petunjuk bagaimana sehari-harinya. Dan itu merupakan jejak kegiatan yang harus dilakukan setiap hari,” pungkasnya. (rmt/nur)
👆🏽PROMO GRATIS👆🏽Sentimen: negatif (94.1%)