Sentimen
Negatif (99%)
20 Des 2022 : 03.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Kronologi Kecelakaan Kereta Cepat Hingga 2 Warga China Meninggal

20 Des 2022 : 10.47 Views 2

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Kronologi Kecelakaan Kereta Cepat Hingga 2 Warga China Meninggal

AYOBOGOR.COM -- Kecelakaan lokomotif kereta cepat dan kereta teknis di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu 19 Desember 2022, mengakibatkan dua warga negara asing atau WNA dari asal China meninggal dunia.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan dua korban tewas merupakan warga China yang bekerja sebagai tenaga teknis.

Selain itu, dilaporkan juga ada empat orang lain mengalami luka berat. Kecelakaan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung terjadi pada Minggu, 19 Desember 2022, sekitar pukul 16.00 WIB saat sedang pemasangan rel.

Baca Juga: Daftar Cuti Bersama Awal Tahun 2023, Tanggal Berapa Saja?

Dilansir dari Republika.co.id, lokomotif kereta cepat melaju kencang dari wilayah Kicau Bojong Koneng. Setibanya di lokasi kejadian, di Kampung Cempaka Mekar, kereta tersebut lepas dari ujung rel yang sedang dipasang dan terjadi tabrakan dengan kereta teknis.

Polri telah menurunkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau Inafis untuk mengecek kecelakaan kereta cepat tersebut. Tim Inafis sudah mengidentifikasi para korban, baik yang meninggal maupun luka-luka.

Berdasarkan informasi awal, dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36).

Baca Juga: Akuarium Indonesia Pangandaran, Tempat Wisata Baru dan Kece untuk Akhir Tahun

Empat korban luka-luka juga berjenis kelamin laki-laki, yang tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo; sementara seorang lainnya belum diketahui identitasnya.

Penyidik Polda Jawa Barat juga telah memeriksa 18 saksi yang dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. Polisi bersama kementerian dan lembaga terkait melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ahli lain.

Sentimen: negatif (99.9%)