Sentimen
Waspada Penyebab Kanker Tekandung dalam Ikan Asin
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Ikan asin merupakan suatu makanan yang banyak disenangi oleh banyak orang, apalagi disajikan dengan nasi hangat dan sambal terasi ditambah dengan kerupuk, wah nikmat sekali rasanya.
Namun di sisi positif, pastinya ada sisi negatifnya. Ternyata di dalam ikan asin mengandung beberapa hal yang sampai bisa menyebabkan kanker.
Pada dasarnya ikan segar itu tinggi akan protein yang punya manfaat lebih pada tubuh. Namun dalam proses dari ikan segar menjadi ikan asin itu menyimpan bahaya tersembunyi yang sudah terbukti secara ilmiah.
Untuk menjadikan ikan segar menjadi ikan asin itu memerlukan proses penggaraman agar lebih awet, jadi garam ini digunakan sebagai pengawet alami untuk menghambat dan membunuh bakteri-bakteri pembusukan pada ikan.
Baca Juga: Cegah Penuaan, Kolesterol Hingga Kanker, Rutin Konsumsi Buah Manis Ini Kata dr Ema
Healthy Vlogger dr. Ema Surya Pertiwi menyampaikan, proses penggaraman pada ikan dilakukan pada 3 cara ada pengeraman kering, penggaraman basah dan kench salting.
Umumnya ikan segar akan ditimbang terlebih dahulu, lalu akan diberikan garam seberat 10% hingga 15% dari berat ikan segar.
Kadar garam yang cukup tinggi ini itulah yang tidak baik pada tubuh, mengapa? karena bila garam terakumulasi pada tubuh akan membuat tubuh menahan cairan untuk mengencerkan kadar natrium tersebut.
Kondisi ini akan meningkatkan jumlah cairan di dalam aliran darah yang menyebabkan jantung bekerja lebih ekstra untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Nah hal ini menyebabkan tekanan dan aliran darah meningkat bila dibiarkan beban dan tekanan tambahan ini menyebabkan pembuluh darah kaku.
Baca Juga: Cara Mencegah Kanker dengan Rutin Konsumsi Kulit Buah Ini, Kata dr Ema
Jika terus-menerus terjadi, ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, hipertensi, serangan jantung, stroke, bahkan gagal jantung dan penyakit ginjal kronis, mengapa? Karena natrium yang berlebih pada tubuh akan membuat ginjal bekerja lebih ekstra untuk menyaring kadar natrium tersebut.
Maka dari itu ikan asin tidak disarankan dikonsumsi berlebihan pada penderita hipertensi, stroke atau bahkan yang punya masalah pada ginjal.
Setelah dilakukan penggaraman, ikan asin biasanya dijemur/dikeringkan atau bahkan di asap-asap, pada proses penjemuran ini akan ada perubahan pada sel-sel daging ikan sehingga memunculkan salah satu bahan karsinogenik yaitu nitrosomin, inilah yang menyebabkan kanker pada penderitanya.
Kanker yang paling sering ada dalam ikan asin yaitu kanker Karsinoma Nasofaring atau KRS.
Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Ikan Asin? Begini Jawaban dr. Cahyo Purnomo
Mengapa kanker nasofaring? Karena biasanya kita itu mengkonsumsi ikan asin dalam kondisi masih panas jadi Nitrosamin pada ikan asin itu akan terbawa melalui uap nasi panas yang biasa terkena esofagus, dinding-dinding tenggorokan bahkan hingga lambung.
Apalagi jika kebiasaan makan ikan asin itu dikombinasikan dengan kebiasaan merokok.
Merokok juga mengandung nitrosamin dan uapnya dapat masuk ke nasofaring dan adanya infeksi extender virus dimana virus ini merupakan virus yang dapat menular melalui air liur dengan gejala demam sakit tenggorokan bahkan ada radang kelenjar getah bening di leher itu dapat meningkatkan resiko munculnya kanker nasofaring ini.
Jadi jika anda ada infeksi sangat-sangat, tidak disarankan untuk mengkonsumsi ikan asin agar menurunkan resiko terjadinya kanker nasofaring.
Tidak hanya itu biasanya banyak pedagang-pedagang nakal yang memberikan zat pengawet tambahan seperti formalin pada ikan asin agar tidak gampang busuk . Formalin ini juga dapat meningkatkan resiko penyakit berbahaya pada tubuh.
Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang! Ini 13 Manfaat dari Kulit Jeruk, Cegah Kanker Sampai Bikin Kulit Glowing
Ciri-ciri ikan berformalin itu tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu normal, tampak bersih dan cerah warnanya, tidak berbau khas ikan asin meskipun di kipas-kipas akan tetapi tidak ada bau amis-amis bahkan digoreng pun tidak bau satu rumah.
Tekstur ikan keras tapi bagian dalamnya masih basah serta tidak dikerubungi lalat dan baunya hampir netral sama sekali tanpa bau, warna cerah, tidak dikerubungi lalat maka harus diwaspadai bahwa ikan itu ditambahkan formalin yang dapat meningkatkan resiko kanker pada tubuh.
Lalu artinya tidak boleh dong makan ikan asin? Tentunya boleh tetapi jangan sering-sering. Makan ikan asin 2 minggu atau 1 bulan sekali itu masih dianggap wajar dan normal pada tubuh namun jika anda mengkonsumsi ikan asin lebih dari 3 kali seminggu maka itu akan meningkatkan resiko munculnya kanker pada tubuh.
Maka dari itu sangat-sangat disarankan untuk memperhatikan apa yang anda makan, sehingga dapat menjaga kesehatan lebih optimal lagi.***
Sentimen: negatif (100%)