Sentimen
Negatif (99%)
19 Des 2022 : 00.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cianjur, Duren Tiga

Kasus: pembunuhan, penembakan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Ferdy Sambo Mengaku Panik Brigadir J Tewas, Langsung Sibuk Telepon Sana-sini

19 Des 2022 : 00.53 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Ferdy Sambo Mengaku Panik Brigadir J Tewas, Langsung Sibuk Telepon Sana-sini

PIKIRAN RAKYAT - Terdakwa Ferdy Sambo mengaku panik melihat sosok Brigadir J tewas dalam tragedi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 lalu.

Dia pun langsung sibuk menghubungi berbagai pihak untuk menutupi tindakan keji yang dilakukannya terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat tersebut.

"Saat setelah terjadi peristiwa penembakan itu, saya kemudian menembak ke dinding. Kemudian saya waktu itu memang masih panik yang mulia, saya kemudian sempat memerintahkan driver untuk memanggil ambulance," kata Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat, 16 Desember 2022.

"Kemudian saya masuk ke dalam kembali, saya jemput istri saya untuk keluar, ke rumah Duren Tiga untuk menuju ke Saguling," ucapnya menambahkan.

Tidak lupa, Ferdy Sambo menyampaikan pesan kepada Bharada E terkait skenario kematian Brigadir J di rumah dinasnya.

"Setelah itu saya sampaikan ke Richard yang tadi saya sampaikan kepada yang mulia kalau ini 'saya akan bertanggung jawab tapi kamu harus menceritakan bahwa ini peristiwa tembak-tembak di mana ada teriakan ibu, kemudian kamu merespon dari atas, Joshua menembak duluan kamu balas menembak'," tuturnya.

Baca Juga: Berebut Tempat dengan Kroasia, Walid Regragui: Saya Ingin Maroko jadi Juara Ketiga, Bukan Keempat

Setelah menyusun skenario dalam waktu singkat, Ferdy Sambo pun membawa Putri Candrawathi ke rumah yang berada di Saguling.

Begitu tiba, dia langsung sibuk menelepon ke sana-sini untuk menyembunyikan jejak pembunuhan terhadap Brigadir J dan disamarkan menjadi peristiwa 'tembak menembak'.

"Dari cerita secara cepat yang saya bangun itu, setelah istri saya berangkat ke Saguling, saya kemudian menelepon karo Provos yang mulia karena cerita yang tidak benar itu kan saya sudah buat ini tembak-menembak antar anggota," kata Ferdy Sambo.

"Saya hubungilah Karo Provos 'Bang, abang tolong ke rumah saya, ada peristiwa tembak menembak'. Setelah itu, karena ini juga menyangkut anggota Polri, saya menghubungi karo Paminal 'Dek, tolong kamu ke Duren Tiga, ini ada ajudan tembak-menembak'," ujarnya.

"Selanjutnya saya juga sempat menghubungi kasubdit 3 Direktorat tindak pidana umum bareskrim Polri, atasannya Ari Cahya, Kombes John. Karena Kombes John ini ada di Medan, dia sampaikan 'Ari Cahya ada, standby'. Kemudian saya menghubungilah Ari Cahya untuk datang ke TKP," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Tiga Titik di Cianjur Selatan Longsor, Camat Sukanegara Minta Bantuan Alat Berat untuk Buka Akses Jalan

Belum selesai sampai di situ, Ferdy Sambo juga memerintahkan ajudan yang ada di Duren Tiga untuk menghubungi Polres Jakarta Selatan untuk kepentingan olah TKP.

"Kemudian di carport itu juga saya berpikir bahwa ini harus dilakukan oleh TKP, saya sampaikan 'Tolong hubungi Polres Jakarta Selatan'," ucapnya.

"Maksud anda Kasat Reskrim Jakarta selatan yang rumahnya bersebelahan dengan rumah dinas saudara di Duren Tiga itu?," ujar hakim.

"Saya belum tahu kalau Kasatnya ada, kemudian salah satu ajudan menyampaikan bahwa kasatnya ada di rumah 'Sudah kamu panggil, datang ke TKP'," tutur Ferdy Sambo.

"Kami tunggulah, akhirnya Kasat datang ke TKP. Kemudian saya antar ke dalam, saya sampaikan cerita yang tidak benar tadi," katanya menambahkan.***

Sentimen: negatif (99.8%)