Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Tokoh Terkait
Jokowi: Politik Uang Sudah Jadi Penyakit di Setiap Pemilu
Liputan6.com Jenis Media: News
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa siapa pun peserta pemilihan umum (Pemilu) pasti akan grogi apabila dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Jokowi mengaku pernah dipanggil Bawaslu dan sangat takut saat itu.
"Peserta pemilu siapa pun capres-cawapres, cagub-cawagub, Bapak/Ibu panggil itu percaya saya, grogi. Apalagi di beritahu ini peringatan terakhir Pak cagub, ini peringatan terakhir Pak Capres," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Konsolidasi Nasional 2024 di Hotel Bidakara Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Enam+01:11VIDEO: Masyarakat Keluhkan Harga Tiket Kereta Api Naik, Pihak KAI Sebut Harga Tiket Bersifat Fluktuatif"Ngeri semuanya karena saya pernah merasakan. Saya ngomong ini karena saya pernah merasakan dipanggil dan saya takut betul saat itu," sambungnya.
Dia menceritakan dirinya pun grogi saat dipanggil Bawaslu DKI Jakarta saat itu. Hal ini, kata Jokowi, menandakan bahwa Bawaslu disegani dan ditakuti oleh para peserta Pemilu.
"Saya pernah dipanggil Bawaslu Jakarta. Saya ndak ngerti kesalahan apa, dipanggil. Sebelum saya datang ke Bawaslu, saya betul-betul sangat grogi betul saat itu. Artinya apa? Bapak/Ibu semua ini disegani, ditakuti," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi mengingatkan bahwa Pemilu dan Pilkada 2024 akan menjadi pesta demokrasi terbesar di Indonesia karena digelar di tahun yang sama. Oleh sebab itu, dia meminta Bawaslu untuk tak bekerja secara pasif dan hanya menuggu aduan saja.
"Fokus pada upaya-upaya pencegahan. Jangam hanya bekerja saat terjadi pelanggaran. Tidak diam, atau pasif menunggu pengaduan," jelas Jokowi.
Jokowi ingin Bawaslu mencegah secara dini apabila terjadi gesekan yang berpotensi menimbulkan benturan-benturan sosial. Dia menekankan Bawaslu harus segera menyelesaikan gesekan sekecil apapun.
"Gesekan sekecil apapun, segera selesaikan sekecil apapun, segera selesaikan saat itu juga. Jangan tunggu membesar. Dan saya berharap Bawaslu tidak hanya berhenti pada level pengawasan teknis pelaksanaan tahapan pemilu," tutur Jokowi.
Reporter; Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Sentimen: negatif (99.8%)