BIB, Program Beasiswa Kemenag untuk Sambut Indonesia Emas 2024
Detik.com Jenis Media: News
Salah satunya melalui beasiswa kolaborasi antara Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, yang diberi nama Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag RI.
Program BIB bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama. Selain itu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) menuju Indonesia Emas 2024.
Beasiswa yang bergengsi ini diperuntukan bagi aktor-aktor pendidikan Kemenag, yaitu para dosen, guru, ustaz, kiai, tenaga kependidikan, mahasiswa, siswa, santri, alumni pendidikan Islam dan pegawai Kementerian Agama.
"BIB memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk melanjutkan studi melalui beasiswa yang menunjukan bahwa negara hadir untuk meningkatkan SDM dan keberpihakan kepada mustadh'afin," tutur Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. H.Nizar Ali, M.Ag dalam keterangan tertulis.
Foto: Media KomunikaDengan adanya BIB, Nizar berharap seluruh warga pendidikan keagamaan dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi dapat memanfaatkan layanan beasiswa untuk naik kelas demi mewujudkan perubahan Indonesia.
"Kementerian Agama akan terus berjuang agar pendanaan BIB terus meningkat, sejalan dengan animo dan ekspektasi Keluarga Besar Kemenag untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan prodi-prodi unggulan baik dalam dan luar negeri," tuturnya.
Foto: Media KomunikaFoto: Media KomunikaBIB dan Pilihan Pendidikan Tinggi Terbaik
Program BIB diwujudkan dalam bentuk Program Gelar (Degree Program) dan Program Non Gelar (Non-Degree Program). Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kementerian Agama, juga untuk mendukung percepatan target pembangunan nasional.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan perkembangan lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Agama cukup menggembirakan dan ditunggu kehadirannya oleh masyarakat. Baik di madrasah, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, pondok pesantren, Madrasah Diniyah hingga PAI pada Sekolah.
"Piranti utama agar Lembaga Pendidikan Islam semakin unggul adalah ketersediaan SDM yang memadai, salah satunya dapat disuplai oleh para penerima BIB," harapnya.
"Perkembangan Madrasah semakin keren, perguruan tinggi keagamaan semakin mendunia, dunia pondok pesantren juga semakin dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat, tentu membutuhkan sumber daya manusia yang tak terbatas mengantarkan Indonesia sebagai destinasi pendidikan Islam dunia," sambung Ramdhani.
Menurutnya, BIB menjadi instrumen strategis mengubah takdir bangsa untuk menyambut Indonesia Emas 2045, dengan menjaring orang-orang yang memiliki talenta, komitmen dan kualitas jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi.
"Beasiswa Indonesia Bangkit adalah pintu terbaik menyambungkan antara harapan dan kenyataan studi pada pendidikan tinggi terbaik Indonesia dan dunia," sebutnya.
Ramdhani menyampaikan sulit rasanya untuk melanjutkan studi pada perguruan tinggi ternama di Indonesia dan universitas-universitas terbaik di luar negeri dengan keterbatasan ekonomi.
"Distingsi perguruan tinggi, pelbagai macam prodi yang dipilih dan kualitas para penerima menjadi kekuatan tersendiri bagi Kementerian Agama RI," lanjutnya.
Update Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama
Foto: Media KomunikaHingga saat ini, Kementerian Agama bersama LPDP telah menyalurkan dana untuk Beasiswa 5.000 Doktor Luar Negeri On Going dari total anggaran Rp 80 miliar yang tersedia. Komponen pembiayaannya meliputi tuition fee, living allowance, book allowance, health insurance, settlement allowance, transportasi.
Foto: Media KomunikaJumlah alokasi anggaran BIB tahun 2022 adalah Rp 551 miliar, dengan jumlah total mahasiswa yang mendapatkan manfaat sebanyak 4.000 orang yang tersebar pada jenjang S1, S2 dan S3. Hal ini untuk memastikan masa depan pendidikan Islam terjamin kualitasnya di samping memperluas anak bangsa untuk studi lanjut dengan beasiswa.
Menatap Masa Depan
Alokasi anggaran BIB tahun 2023 mengalami peningkatan sejumlah Rp 648 miliar. Anggaran tersebut direncanakan untuk meng-cover berbagai program beasiswa, yang meliputi:
1. Beasiswa Umum (Gelar) (S1, S2 dan S3 Dalam Negeri dan Luar Negeri)
2. Beasiswa Prestasi (S1, S2 dan S3) dan Program Magister Lanjut Doktor (PMLD)
3. Beasiswa Santri S1, S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri
4. Beasiswa Target, yang meliputi Beasiswa Tahfidz, Beasiswa Penggerak Sosial, Beasiswa S1 PJJ PAI, Beasiswa S2 Produk Halal, Beasiswa S2 Informatika Pendidikan dan Beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Beasiswa Non Gelar di antaranya Online Professional Development Program, Professional Development Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sertifikasi Program Pengembangan Talenta dan Pembelajaran Digital di Dalam Negeri, Magang Industri Bagi Siswa MA dan MA Keterampilan, Pengembangan Talenta Digital di Luar Negeri, Visiting Professor, Sabbatical Leave, Sertifikasi Dosen dan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan.
Secara operasional program BIB ditangani oleh Project Management Unit (PMU) dan dipimpin oleh Ruchman Basori sebagai Ketua PMU dan Abdulloh Faqih sebagai Sekretaris PMU.
Percepatan kualitas pendidikan Islam harus didukung oleh salah satunya dengan layanan beasiswa. Beasiswa menjadi piranti strategis mengantarkan anak bangsa menyambut Indonesia Emas 2045. Wallahu a'lam bi al-shawab. (adv/adv)
Sentimen: positif (100%)