Usut Tudingan Manipulasi Data untuk Loloskan Parpol, KPU: Kami Siap Jelaskan
Sindonews.com Jenis Media: Nasional
loading...
KPU tengah menelusuri tudingan terkait dugaan intimidasi dan manipulasi data. Hal ini terkait dengan verifikasi untuk meloloskan parpol dalam Pemilu 2024. Foto/Dok
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menelusuri tudingan terkait dugaan intimidasi dan manipulasi data. Hal ini terkait dengan verifikasi untuk meloloskan partai politik (parpol) dalam Pemilu 2024.Demikian diungkapkan oleh Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan Internal KPU Mochamad Afifuddin, usai peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2022).
"Kami menelusuri informasi yang beredar. Pada saat yang sama kita mengikuti proses penetapan partai dan pengambilan nomor urut," ucapnya.
Baca juga: PKPU Pendaftaran dan Verifikasi Parpol Resmi Diundangkan
Diketahui, dugaan itu mencuat setelah firma hukum Themis Indonesia dan AMAR Law Firm & Public Interest Law untuk melayangkan somasi kepada KPU terkait hal tersebut pada Selasa, (13/12/2022).
Baca juga: Bawaslu Sebut Verifikasi Parpol Jadi Potensi Sengketa di Pemilu 2024
KPU RI dituding manipulasi data untuk meloloskan Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ke pesta demokrasi itu.
"Tentu ketidakpuasan atas situasi itu pasti ada dampak dan mekanismenya. Mungkin ada yang ke Bawaslu, ke DKPP, kami siap untuk menjelaskan dan memberikan penjelasan dan ditanyakan misalnya oleh partai yang tak masuk (tak lolos menjadi peserta Pemilu 2024)" jelas Afifuddin
"Dan internal kita melakukan proses penelitian dan juga pemeriksaan terhadap informasi di lokus dan fokus yang disoal oleh beberapa pihak tersebut," tambah Afifuddin.
Dia mengatakan temuan awal KPU saat ini baru sekadar informasi soal somasi yang disampaikan melalui media massa. Itu pun belum semuanya fokuskan.
"Ya Kami bahas lah di internal. Kira-kira dua hari lalu poin somasi itu kita terima. Kami di divisi hukum dan pengawasan melacak di mana lokus dan fokus yang disoal teman-teman yang menyampaikan somasi dan lewat media," jelas Afifuddin.
(maf)
Sentimen: negatif (66.3%)