Sentimen
Negatif (99%)
16 Des 2022 : 18.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sumenep

Kisah 2 Nelayan Seberangi Laut 13 Hari Pakai Perahu Kecil dari Kalimantan Timur ke Sapeken, Tempuh 1.126 Km

16 Des 2022 : 18.31 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Kisah 2 Nelayan Seberangi Laut 13 Hari Pakai Perahu Kecil dari Kalimantan Timur ke Sapeken, Tempuh 1.126 Km

POJOKSATU.id – Kisah 2 Nelayan Seberangi Laut 13 Hari Pakai Perahu Kecil dari Kalimantan Timur ke Sapeken, Tempuh 1.126 Km.

Perjalanan penuh bahaya itu dilakukan 2 nelayan bernama Mas’ud dan Andi, asal Pulau Sapeken, Jawa Timur.

Kisah itu bermula saat keduanya memutuskan pulang dari merantau di Kalimantan Timur.

Keduanya merantau bermaksud mencari nafkah dengan menjadi nelayan di Kalimantan Timur.


Namun lantaran penghasilan yang diharapankan tak tercapai, keduanya akhirnya memutuskan pulang ke Sapeken.

Sayangnya, Mas’ud dan Andi tak memiliki bekal cukup untuk pulang dengan menempuh jalur darat.

Karena itu, keduanya nekad pulang dari Kalimantan Timur ke Pulau Sapeken dengan perahu kecil.

Perahu kecil berukuran panjang 11 meter dan lebar 1,6 meter itu adalah perahu yang mereka gunakan untuk melaut mencari ikan di perantauan.

“Uangnya tidak cukup kalau lewat darat. Akhirnya nekat pakai perahu kecil,” ujar Andi, Kamis 15 November 2022.

Karena menggunakan perahu, keduanya lantas menyiapkan segala perbekalan selama di perjalanan.

Di antaranya satu drum solar, mi instan dan minuman, HP dan charger serta berbagai kebutuhan lain yang dibutuhkan selama dalam perjalanan.

“Kita sebenarnya juga takut karena perahunya terlalu kecil untuk perjalanan dari Kalimantan Timur ke Sapeken. Kita modal bismillah aja,” cerita Andi kepada pojoksatu.id.

Kedua nelayan berdarah Bajoe ini juga memilih sengaja tak memberitahu istri dan keluarganya bahwa mereka akan pulang ke Sapeken menggunakan perahu kecil.

Alasannya cuma satu. Mereka tidak ingin membuat keluarganya khawatir memikirkan kondisi mereka selama di tengah laut.

Apalagi cuaca saat bulan Desember di tengah laut terkadang tak cukup bersahabat.

Kadang angin yang berhembus kencang, atau ombak besar yang tiba-tiba datang.

“Di perjalanan kita melewati pesisir untuk mengantisipasi cuaca buruk,” tutur Andi.

Tidak banyak yang bisa dilakukan Mas’ud dan Andi saat di tengah laut.

Saat di pesisir, keduanya masih bisa memanfaatkan sinyal internet dengan menyetel lagu-lagu untuk menenangkan hati.

Tapi saat sudah mulai ke tengah laut, sinyal hilang dan tak ada lagi hiburan.

Penerangan yang dimiliki perahu kecil itu juga cukup terbatas untuk menerangi saat malam tiba.

Di tengah laut yang gelap gulita, Andi dan Mas’ud hanya bisa melafadzkan zikir dan malangitkan doa.

Harapannya, mereka bisa secepatnya sampai ke Pulau Sapeken dalam keadaan selamat serta bisa berkumpul kembali bersama sanak keluarga.

“Di tengah laut, doa kita bisa cepat sampai tujuan dengan selamat. Itu saja,” tutur Andi.

Perjalanan dari Kalimantan Timur ke Pulau Sapeken bukan waktu yang sebentar.

Keduanya bahkan butuh waktu sampai 13 hari agar bisa sampai ke kampung kelahiran.

Tepat pada Rabu 13 Desember 2022 kemarin, keduanya bisa mencapai pesisir Pulau Sapeken.

Andi mengaku bahagia bukan kepalang saat melihat dua tower pemancar sinyal dari kejauhan.

Tower itulah yang selama ini dijadikan patokan warga bahwa mereka sudah dekat dengan Pulau Sapeken.

Seringai bahagia pun langsung menghiasi wajah Andi dan Mas’ud.

Tak berselang lama, perahu kecil itu berhasil membawa keduanya sandar di Pelabuhan Saur, salah satu pulau di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep.

“Alhamdulillah, setelah menempuh perjalanan 13 hari dan sejau 700 Mil dari Kalimantan Timur, kami tiba di Pulau Sapeken,” kata Andi.

Tidak menunggu lama, keduanya langsung menemui keluarga masing-masing.

“Sekarang kami sudah berkumpul bersama anak istri dan keluarga. Rasanya bahagia sekali,” ucap Andi.

Itulah kisah 2 nelayan seberangi laut 13 hari pakai perahu kecil dari Kalimantan Timur ke Sapeken, tempuh 1.126 Km.. (Firdausi/pojoksatu)

Sentimen: negatif (99.8%)