Jember (beritajatim.com) – Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, meminta kepada Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah agar mau mendengarkan suara kaum buruh dalam kontroversi jaminan hari tua (JHT).

“Begini, itu kan hasil pembicaraan dengan serikat buruh juga. Saya sudah tanya kepada Bu Ida, hasil diskusi dan pembicaraan dengan para buruh dalam tripartit itu. Nah, kalau penolakannya tinggi ya dievaluasi saja sama serikat buruh, tidak ada masalah,” kata Muhaimin, di sela-sela acara deklarasi dukungan kiai kampung, di  Pondok Pesantren Darul Arifin, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (20/2/2022) sore.

Sebagaimana diberitakan, pemerintah diprotes karena memutuskan uang jaminan hari tua (JHT) hanya bisa dicairkan pada usia 56 tahun. Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Program Jaminan Hari Tua (JHT), peserta JHT yang meninggal dunia, ahli warisnya dapat langsung mengajukan klaim. Sedangkan pekerja yang mengalami cacat total tetap dapat diajukan pada tanggal 1 bulan berikutnya setelah penetapan cacat total tersebut.

Peserta JHT yang mengalami PHK dan mengundurkan diri dari pekerjaan bisa mengklaim sebelum usia 56 tahun, dengan syarat masa kepesertaan minimal 10 tahun, 30 persen untuk pemilikan rumah, dan 10 untuk kebutuhan lainnya. [wir/kun]