Sentimen
Negatif (99%)
16 Des 2022 : 03.42
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: ITB

Kab/Kota: bandung

SD di Bandung Barat Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana, Dosen ITB Singgung Sesar Lembang

16 Des 2022 : 03.42 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

SD di Bandung Barat Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana, Dosen ITB Singgung Sesar Lembang

PIKIRAN RAKYAT – Sebanyak 93 bangunan sekolah di Kabupaten Bandung Barat berada di sekitar Sesar Lembang. Hal itu yang menyebabkan sekolah menjadi salah satu lokasi yang rawan terhadap bencana.

Bupati Bandung Hengki Kurniawan mengatakan edukasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana akan dilakukan secara masif di sekolah-sekolah.

Salah satunya yang dilakukan di SDN Merdeka di Jalan Peneropongan Bintang  Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis 15 Desember 2022.

Simulasi dan pelatihan menyelamatkan diri serta pertolongan pertama merupakan kegiatan yang diinisiasi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB berkolaborasi dengan Relawan Peduli Bencana Lembang (RPBL).

Baca Juga: Antisipasi Potensi Bencana, Warga Kompleks Buciper Inisiatif Gelar Simulasi Bencana

"Berbagai keterampilan diajarkan pada siswa dalam upaya penyelamatan diri jika terjadi bencana gempa bumi yang disebabkan pergerakan Sesar Lembang karena sekolah ini salah satu bangunan yang berada di urat sesar," ujar Dosen Geodesi ITB, Alfita Puspa Handayani.

Para siswa diajarkan bagaimana cara melindungi kepala, berlari menyelamatkan diri ke tempat terbuka, hingga menyelamatkan temannya yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Merdeka dan kegiatan serupa bakal diadakan di SOS Children Village Lembang, SDN Pancasila, SDN Wangunsari, SDN Pasirwangi, dan SMP Islam Al Musyawarah.

“Diharapkan dengan kegiatan hasil kolaborasi antara ITB dengan RPBL dapat dijadikan program preventif terhadap ancaman yang diakibatkan akibat bencana alam gempa bumi,” ujar Alfita.

Baca Juga: Simulasi Gempa Tsunami Diikuti Puluhan Warga dan Pelajar, BPBD: Rambu-rambu Jalur Evakuasi di Pangandaran

Menurut Alfita, sejatinya pendidikan tentang risiko bencana dan keselamatan di sekolah diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan.

“Sudah seharusnya sekolah memiliki kemampuan untuk mengelola risiko bencana dimulai dari anak-anak. Dengan pendidikan kebencanaan yang terintegrasi dalam kurikulum, kesiapan bisa terbangun sejak dini untuk masyarakat yang lebih tangguh,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RPBL Anna Joestiana menyatakan, edukasi kebencanaan bagi anak usia dini sangat penting karena berkaca pengalaman bencana di beberapa tempat terjadi di siang hari.

“Edukasi pengenalan potensi bencana gempa bumi dan penyelamatan diri sangat penting bagi anak usia dini,” ucapnya.

Anna menilai saat ini pemerintah daerah sudah seharusnya memasukkan kegiatan simulasi kebencanaan ini ke dalam kurikulum sekolah yang berkaitan dengan program pemerintah Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).***

Sentimen: negatif (99.8%)