PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah pada saat ini sedang mempeertimbangkan untuk melakukan subsidi kendaraan listrik.

Hal tersebut sontak menjadi polemik dan menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Pasalnya, beberapa waktu yang lalu, pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan diprotes oleh masyarakat.

Berkaita dengan pertimbangan pemerintah untuk subsidi kendaraan listrik, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan berujar jika hal tersebut bertujuan untuk pembangunan ekosistem.

Baca Juga: Prediksi Skor Argentina vs Kroasia di Piala Dunia Qatar 2022: Statistik Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

"Kami sedang hitung dan bicarakan. Kami membangun ekosistem. Untuk subisidi kendaraan listrik, Thailand dan Vietnam menjadi tolok ukur," kata Luhut Pandjaitan.

Disebutka Luhut Pandjaitan, penggunaan kendaraan listrik tersebut akan berdampak positif yang salah satunya yaitu mengenai udara bersih.

Di kota-kota besar dengan padat penduduk, salah satunya Jakarta, indeks udara seringkali menunjukkan indikator merah atau oranye yang berarti sudah tercemar meskipun masih pagi.

"Jadi kitajangan sampai kalah. Ini tidak boleh dilihat hanya satu sisi, tetapi harus dilihat seccara komprehensif," ujar Luhut Panjdaitan.

Baca Juga: Bali Diguncang Gempa, 5 Rumah Rusak

Luhut Pandjaitan menyebutkan mengenai angka subsidi kendaraan listrik tersebut.

Dari patokan yang diambil untuk subsidi kendaraan listrik, nilai yang disebutkan Luhut Pandjaitan tidak boleh jauh berbeda dengan luar negeri.

"Berapa banyak subsidi? Kita tidak boleh berbeda jauh dengan negara-negara lain karena itu akan merugikan Indonesia," ucap Luhut Pandjaitan dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.***