Sentimen
Infrastruktur Masalah Utama Pendidikan di Timur Indonesia
Jurnas.com Jenis Media: News
Mutiul Alim | Rabu, 14/12/2022 19:05 WIB
Potret pembelajaran di timur Indonesia (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Infrastruktur menjadi masalah utama pendidikan di timur Indonesia. Kendala ini berdampak pada kemampuan literasi para siswa dan guru, serta rendahnya mutu pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Founder dan CEO platform pendidikan Zenius, Sabda PS, pasca dalam setahun terakhir bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Zenius menyelenggarakan berbagai aktivitas pendidikan, mulai dari lokakarya untuk 7.000 guru SMA/SMK, hingga try out Asesmen Kompetensi Minimum (SMK) dan seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang diikuti 30 ribu siswa.
Namun, dalam pelaksaan try out tersebut, siswa mengalami sejumlah kendala. Beberapa siswa tidak bisa mengerjakan soal di ruang kelas maupun lingkungan sekolah, dan harus pergi ke balai desa, rumah guru, atau pinggir pantai untuk mendapatkan sinyal internet.
Tak hanya itu, ada pula sekolah yang mengharuskan siswanya berangkat subuh agar bisa menumpang mengerjakan try out di sekolah dengan infrastruktur digital yang lebih layak.
"Beberapa guru juga merelakan kuota internet dari ponsel mereka dipakai untuk mengerjakan TO karena modem sekolah yang tidak berfungsi," kata Sabda dalam keterangannya pada Rabu (14/12).
Literasi digital siswa dan guru juga cukup memprihatinkan. Banyak siswa yang belum terbiasa menggunakan laptop maupun ponsel. Dari segi kompetensi, tidak sedikit siswa kelas 4 sekolah dasar belum lancar membaca maupun memahami Bahasa Indonesia saat diajak berinteraksi sehari-hari. Demikian pula dengan siswa SMP yang masih belum memahami Bahasa Inggris tingkat dasar.
"Terlepas dari semua kendala dan masalah yang ada, kami melihat secara langsung semangat dari setiap murid dan guru dalam belajar. Mereka tetap bersemangat untuk mengikuti try out meski harus berjalan ke balai desa, atau berpanas-panasan ke pinggir pantai," ujar dia.
"Semangat dan optimisme inilah yang mendorong kami untuk berkomitmen memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga kami bisa berkolaborasi dengan lebih banyak daerah di Indonesia ke depannya," imbuh Sabda.
Pada 12 Desember 2022 lalu, Zenius juga resmi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Gorontalo. Kerja sama yang berlangsung tiga tahun ke depan ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penguatan kompetensi berbasis digital.
"Zenius juga membuka kesempatan bekerja sama bagi seluruh Dinas Pendidikan atau pun pemerintah daerah yang memiliki pandangan yang sama dalam pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kompetensi siswa dan guru," tutup dia.
TAGS : Infrastuktur Digital Timur Indonesia Zenius Mutu PendidikanSentimen: positif (99.8%)