POJOKSATU.id, JAKARTA- Pasca viral aksi perundungan mahasiswa di wilayah kampus, Universitas Gunadarma angkat suara mengenai kasus pelecehan seksual dan perundungan terhadap terduga pelaku pelecehan yang diikat di pohon, ditelanjangi dan dicekoki air kencing.

Melalui Bidang Kemahasiswaan, Universitas Gunadarma menyatakan telah melakukan sejumlah langkah untuk penanganan kejadian pelecehan seksual ini.

Setelah ada informasi kasus pelecehan seksual, sejumlah orang dari bidang itu diutus untuk mengumpulkan informasi.

Pada Sabtu, 10 Desember 2022, disampaikan telah beredar kabar terjadi pelecehan seksual melalui media sosial.

Ada satu terduga pelaku dan satu korban yang keduanya adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.

Kemudian pada Minggu, 11 Desember 2022, pada pukul 13.00 Wib, perwakilan Bidang Kemahasiswaan melakukan komunikasi dengan korban di Nosioanalism Coffee.

Keterangan mengenai kronologi kejadian pelecehan seksual yang menimpa korban pun diperoleh.

Pada hari yang sama, pada pukul 16.30 Wib, perwakilan Bidang Kemahasiswaan memanggil terduga pelaku di Kampus E Gunadarma Kelapa Dua, untuk diminta keterangan terkait tuduhan pelecehan seksual yang dia lakukan.

Namun belum ada keputusan terkait dengan masalah ini.

Selanjutnya pada Senin, 12 Desember 2022, dilakukan kembali komunikas dengan korban kedua dan korban ketiga yang juga mahasiswa Gunadarma. bertempat di bertempat di Kampus G Universitas Gunadarma, kedua korban dimintai keterangan mengenai kronologi kejadian yang menimpanya.

Masih di hari yang sama, muncul lagi berita di media sosial adanya pelaku pelecehan seksual dengan pelaku lain dengan dua orang pelaku dan korban yang sampai press release ini dibuat baru terindentifikasi 1 mahasiswa.

BACA : Malunya Seumur Hidup, Mahasiswa Kampus Depok Lecehkan Mahasiswi, Langsung Diarak Diikat dan Ditelanjangi

Dalam proses penyelesaian masalah tersebut, tanpa diduga pada hari yang sama, dikampus E Universitas Gunadarma Kelapa dua sekitar pukul 15.00 WIB, terjadi kerumunan mahasiswa di sekitar area Wall Climbing .

Bidang kemahasiswaan Universitas Gunadarma bersama satuan pengamanan Universitas Gunadarma mendatangi kerumuman tersebut, dan mendapati bahwa 2 pelaku sedang diberikan sanksi sosial.

Pihak kampus mengklaim berusaha mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

“Bidang kemahasiswaan dan satuan pengamanan mengambil langkah tegas dan cepat untuk mengamankan pelaku 1 dan 2 dari amuk massa atau main hakim sendiri para massa mahasiswa dengan memindah paksa pelaku 1 dan 2 ke Pos Satuan Pengamanan kampus E Universitas Gunadarma Kelapa Dua. Setelah itu Bidang kemahasiswaan menghubungi pihak berwajib untuk dilakukan proses hukum seperlunya,” berikut keterangannya.

Bidang kemahasiswaan Universitas Gunadarma kembali menjalin komunikasi dengan korban 1 dan pelaku 2 dengan mendatangi rumahnya di kawasan Bekasi.

Pertemuan ini sebagai ajang memberi semangat dan sekaligus meminta kronologi lengkap kejadian yang menimpanya.

Kemudian sampai dengan dibuatnya keterangan ini, pelaku 1 dan 2 dalam penanganan pihak yang berwajib di Polres Depok.

Selain itu, Bidang Kemahasiswaan akan terus menegakkan Tata Tertib Kehidupan Kampus terutama kepada semua pelaku pelecehan seksual di lingkungan Universitas Gunadarma. (ade/pojoksatu/int)