Sentimen
Tokoh Terkait
PKS vs PDIP soal Heru Budi Disebut Ingin Hapus Jejak Anies
Detik.com Jenis Media: News
Slogan DKI Jakarta di era Pj Gubernur Heru Budi Hartono berganti. PKS menilai pergantian slogan itu terkesan menghapus jejak Anies Baswedan di Jakarta.
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto menyampaikan slogan itu bakal digunakan setelah ada Surat Keputusan Gubernur DKI. Slogan baru DKI yakni 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'.
"Tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta. Namun, terkait dengan slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya," kata Raides dalam keterangan tertulis, Senin (12/12/2022).
Raides mengatakan slogan baru itu dibuat untuk mengantarkan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Dia menyebut perubahan logo merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Daerah atau RPD.
"Hal ini untuk mendukung, sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara, serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD," jelasnya.
Dikritik PKS
PKS mengkritik Pj Gubernur DKI Heru Budi. PKS menilai kebijakan yang diambil Heru terkesan ingin menghapus jejak Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.
"Apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja, terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan," kata Jubir PKS Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (13/12/2022).
Sejumlah kebijakan yang disorot antara lain ialah mencopot Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali hingga mengganti slogan menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'.
Menurut Iqbal slogan Jakarta 'Kota Kolaborasi' tak perlu diubah. Dia lantas menyinggung masa jabatan Heru Budi yang hanya sebentar.
"Tidak perlu diubah, apalagi masa jabatan hanya satu tahun, terkesan Heru melakukan de-Aniesisasi," ucapnya.
Iqbal juga menyayangkan pergantian Sekda DKI yang merupakan tokoh Betawi profesional dan berpengalaman. Apalagi, kata dia, Marullah Matali adalah sosok yang dikenal ketokohannya dan tidak memiliki masalah maupun kasus.
"Sehingga pergantian yang dilakukan terkesan bagian dari upaya membersihkan loyalis gubernur sebelumnya," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Sentimen: negatif (97%)